Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Harap Biaya Logistik di Balikpapan Makin Turun

Pengusaha logistik di Balikpapan, Kalimantan Timur, mengharapkan keseriusan pemerintah memperbaiki infrastruktur dan meningkatkan industri lokal untuk mengoptimalkan penurunan biaya logistik.
Ilustrasi/cemat.de
Ilustrasi/cemat.de

Bisnis.com, JAKARTA – Pengusaha logistik di Balikpapan, Kalimantan Timur, mengharapkan keseriusan pemerintah memperbaiki infrastruktur dan meningkatkan industri lokal untuk mengoptimalkan penurunan biaya logistik.
 
Faisal Tola, Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Balikpapan mengakui bahwa pemerintah pusat dan pemerintah daerah sedang membangun pelabuhan niaga di Somber yang diharapkan mampu menurunkan biaya logistik.
 
“Saat ini salah satu langkah yang sudah diambil pemerintah dan boleh diapresiasi adalah, tarif transportasi darat untuk truk sudah dipangkas. Biasanya sekali angkut dari pelabuhan menuju kota itu Rp1,5 juta sekarang sudah menjadi Rp1 juta saja,” ujar Faisal Tola kepada Bisnis, Kamis (13/10).
 
Meskipun demikian, Faisal mengakui kondisi jalan darat di Balikpapan belum optimal sehingga pengangkutan harus dilakukan lebih dari dua kali.

Faisal mengaku bahwa pengusaha logistik di Balikpapan banyak mengeluhkan buruknya kondisi infrastruktur jalan raya. Misalnya, dari bongkar muat di pelabuhan Kaltim Kariangau Terminal mengalami hambatan kemacetan di beberapa titik seperti di Jalan Soekarno-Hatta Km 5.
 
Selain itu jam beroperasi pergudangan belum sampai 24 jam. Kalau mulai dioperasikan 24 jam maka harus mengenakan tarif tambahan atau tarif lembur.

Dia pun mengimbau pemerintah agar mempercepat pembangunan infrastruktur kepelabuhanan, menyusun sistem pengoperasian pergudangan karena dengan dibukanya pelabuhan niaga maka geliat perekonomian semakin kencang terutama di sektor minyak dan gas.
 
“Oleh sebab itu biaya logistik di Balikpapan ini sama seperti di daerah lain, sangat tergantung juga dengan kondisi ekonomi. Tidak ada peningkatan yang signifikan, tetapi bisa naik lagi jika terjadi kenaikan BBM [bahan bakar minyak],” ungkapnya.
 
Dia pun mengatakan selama lebih dari enam bulan beroperasi, sejumlah Pusat Logistik Berikat (PLB) yang berlokasi di Balikpapan sektor minyak dan gas belum banyak memberikan kontribusi bagin perbaikkan ekonomi daerah.
 
“Belum ada dampak yang signifikan, cuma apa yang dilakukan Bea dan Cukai ini sudah bagus. Kami hanya berharap pada 2017 mendatang dengan adanya juga wacana pembangunan kilang minyak di sini, maka perekonomian di Balikpapan bisa kembali menggeliat,” tuturnya.
 
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengaku kehadiran pelabuhan niaga di Somber tidak akan membebani anggaran daerah yang tengah defisit.

Dia pun mengupayakan agar dengan pelabuhan ini maka harga bahan pokok di Balikpapan bisa ditekan. Salah satu upaya tercepat adalah memanfaatkan pelabuhan tersebut untuk rute Balikpapan-Mamuju.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper