Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jatim akan Bentuk BUMD Khusus Komoditas Sapi

Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun depan akan membentuk badan usaha milik daerah (BUMD) yang secara khusus menangani komoditas sapi sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi yang terus meningkat.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo/Bisnis-Wahyu Darmawan
Gubernur Jawa Timur Soekarwo/Bisnis-Wahyu Darmawan

Bisnis.com, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun depan akan membentuk badan usaha milik daerah (BUMD) yang secara khusus menangani komoditas sapi sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi yang terus meningkat.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan pihaknya sudah membuat proposal rencana tersebut dan hingga kini sedang menunggu persetujuan Menteri Perdagagan terutama untuk proses impor sapi, serta mendapatkan pinjaman modal dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dengan suku bunga 4%.

“Kalau menteri sudah setuju dan mengizinkan lalu dapat 4% (bunga) Insya Allah tahun depan siap membentuk BUMD, karena kemarin ini saya dapatnya 7% saya tolak,” katanya saat Ngopi Bareng dan Bincang Santai dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo di kantornya, Senin (10/10/2016).

Dia memaparkan untuk memperbesar produksi sapi dan daging sapi melalui pembentukan BUMD tersebut dibutuhkan dana investasi mencapai Rp13 triliun untuk mengembangkan 9.047 ekor sapi atau dengan asumsi konsumsi daging sapi saat ini 2,2 kg/kapita.

Adapun bila konsumsi ditingkatkan oleh pemerintah menjadi 2,61 kg/kapita, maka dana yang dibutuhkan yakni mencapai Rp17 triliun.

Pakde Karwo, panggilan akrab Soekarwo, menambahkan sejauh ini Pemprov Jatim sudah berkoordinasi dan bekerja sama dengan TNI untuk penyediaan lahan penggemukan sapi dengan luas 5.000 ha yang sudah siap, di antaranya seperti di Tulungagung, Blitar, dan Malang. “Tapi ini akan dikembangkan lagi butuhnya menjadi 1.000 ha,” katanya.

Pakde Karwo menambahkan rencananya sapi yang akan digunakan untuk pengembangan produksi sapi dan daging sapi di Jatim ini akan mendatangkan dari Selandia Baru karena memiliki kemampuan untuk bereproduksi atau melahirkan sampai tujuh kali, dibandingkan sapi dari Australia yang hanya dua kali.

Dia mengatakan selama ini Jawa Timur surplus sampai 300 ekor sapi sehingga di ekspor ke daerah lain (antar provinsi). Hanya saja, saat ini Pemprov Jatim berupaya agar pengiriman sapi ke daerah lain tidak hanya berupa daging sapi mentah glondongan tetapi dalam bentuk packaging dan sudah di cold storage.

“Di Jatim ini ada 6 rumah potong hewan (RPH) yang standarnya sudah internasional seperti di Lamongan, Pasuruan, Malang, Jemundo , Surabaya dan Tuban, nah saya pinginnya sapi kita ini punya nilai tambah yang lebih jadi harus di cold storage dulu baru dikirim ke Jakarta, jadi bukan mereka yang ambil ke sini, dan nilai tambahnya ada di Jatim,” jelasnya.

Selain berupaya melakukan program penggemukan sapi, Jatim juga sudah 3 tahun ini melakukan program inseminasi buatan (IB) yang saat ini sudah ada kelahiran anak sapi mencapai 1 juta ekor lebih per tahun. Sehingga total populasi sapi di Jatim saat ini sudah mencapai 4,2 juta ekor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper