Bisnis.com, PADANG - Dinas Koperasi dan UMKM Sumatra Barat memperkirakan jumlah usaha mikro kecil dan menengah di daerah itu melebihi 900.000 unit, meski belum ada data valid yang bisa dijadikan rujukan.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar Zirma Yusri mengatakan pihaknya berencana membuat basis data mengenai jumlah UMKM daerah itu, guna memudahkan pembinaan dan pengembangan.
“Patokan sekarang masih data BPS 2006, yang jumlahnya sekitar 500.000 UMKM. Tapi dari pembinaan dan pendataan yang kami lakukan, jumlahnya diperkirakan melebihi 900.000 unit,” katanya, Jumat (7/10/2016).
Dia mengatakan masih menunggu data pasti BPS yang melakukan sensus ekonomi 2016 terkait jumlah riil UMKM di daerah itu.
Menurutnya, basis data yang kuat mengenai UMKM akan memudahkan penyaluran pinjaman untuk penguatan modal, pembinaan manajerial dan peningkatan kualitas produk, serta pemasaran yang lebih luas.
Dia mengatakan saat ini, jumlah UMKM daerah itu yang sudah mendapatkan akses pinjaman dari perbankan melalui kredit usaha rakyat (KUR) sebanyak 169.751 UMKM, sebagian besar sisanya belum tersentuh akses perbankan.
Adapun, penyaluran KUR tahun ini sudah mencapai Rp2,38 triliun per Agustus 2016 dari tiga bank milik pemerintah.
Yakni, BRI menyalurkan Rp1,95 triliun kepada 105.460 debitur, BNI menyalurkan sebesar Rp249 miliar kepada 1.135 debitur, dan Bank Mandiri sebesar Rp176 miliar kepada 4.621 debitur.
Adapun outstanding kredit yang masih berjalan atau belum jatuh tempo dari ketiga bank tersebut adalah BRI sebesar Rp1,58 triliun, BNI sebesar Rp219 miliar, dan Bank Mandiri sebanyak Rp150 miliar.
