Bisnis.com, BOGOR- Pemerintah Kabupaten Bogor mencatat angka backlog atau kesenjangan antara pasokan dengan kebutuhan perumahan di wilayah tersebut mencapai sekitar 250.000 unit.
Angka tersebut, menurut Kepala Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor Joko Pitoyo belum sebanding dengan jumlah penduduk di Kabupaten Bogor yang mencapai 5,5 juta.
Pihaknya mengajak kalangan pengembang perumahan untuk berinvestasi di 40 kecamatan yang ada di Bogor guna memenuhi kebutuhan hunian tersebut.
"Data yang kami miliki ada sekitar 5% kebutuhan hunian di Kabupaten Bogor. Ini tentu menjadi peluang dan tantangan bagi pemerintah dan juga pengembang untuk membangun perumahan," ujarnya pada Bisnis.
Dia menuturkan kepadatan penduduk di Kabupaten Bogor sejauh ini masih didominasi di kawasan Cibinong yang mencapai sekitar 800.000 penduduk. Sisanya berada di 39 kecamatan.
Menurutnya, hunian yang diincar masyarakat selama ini masih berpusat di kawasan Cibinong atau di jantung pemerintahan Kabupaten Bogor. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau pada pengembang untuk membangun hunian vertikal di kawasan Cibinong.
"Pengembang kebanyakan berminat membangun rumah di Cibinong. Baiknya kawasan lain juga diperhatikan agar kebutuhan hunian jadi merata dan angka backlog semakin berkurang," ujarnya.
Joko menambahkan pihaknya tengah membenahi infrastruktur yang menghubungkan antara Kabupaten Bogor dengan kawasan lainnya seperti Depok, Bekasi dan Jakarta seiring tengah dikajinya sistem terintegrasi transit oriented development (TOD).
Menurutnya, TOD tersebut dilakukan guna memaksimalkan pelayanan akses dan infrastruktur. "Ini kabar baik bagi developer yang ingin berinvestasi di Kabupaten Bogor," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Project Director Avenue Development, salah satu pengembang properti mengatakan pihaknya siap membangun ribuan hunian di Kabupaten Bogor guna memenuhi kebutuhan hunian di daerah tersebut.
Menurutnya, pada tahun depan pihaknya akan membangun apartemen Avenue Residence sebanyak 1.500 unit dengan nilai investasi mencapai Rp900 miliar. Adapun, lahan yang dikembangan mencapai 1,5 hektar dengan bangunan 25 lantai yang berlokasi di kawasan Cikaret, Kabupaten Bogor.
Dia menjelaskan pembangunan Avenue Residences mulai dikerjakan pada kuartal pertama 2017 dan ditarget rampung pada akhir 2018. Selain itu pihaknya juga tengah mengembangkan hunian bersubsidi di kawasan Ciawi di atas lahan sekitar 7 hektare.
"Kami berharap pembangunan apartemen dan perumahan bersubsidi yang akan kami kembangkan bisa menjawab angka backlog di Kabupaten Bogor," katanya.