Bisnis.com, JAKARTA - Penghematan anggaran yang dilakukan selama dua kali pada tahun ini membuat Kementerian PUPR mengalihkan sebagian proyek tahun jamak yang seharusnya dibayarkan tahun ini, menjadi tahun depan. Kementerian PUPR mendapatkan alokasi pemotongan senilai total Rp15,3 triliun, yang terdiri dari Rp8,4 triliun tahap satu dan Rp6,9 triliun tahap dua.
Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengatakan ditjen bina marga mengalihkan sebagian proyek konstruksi tahun jamak sekitar Rp4 triliun pada tahun depan. Proyek yang terdampak pengalihan itu di antaranya pembangunan jalan akses ke kawasan pariwisata Borobudur, Kepulauan Seribu, Wakatobi, Tanjung Lesung dan Tanjung Kelayang.
“Dengan pemotongan ini kan fleksibilitas kita menjadi kurang, alternatifnya seperti jalur pansela [pantai selatan jawa] Islamic Development Bank masuk ke sana. Tapi yang jelas pak menteri titip Trans Papua jangan sampai terganggu,” ujarnya di sela-sela jumpa pers Capaian Dua Tahun Pembangunan Infrastruktur PUPR dalam Kabinet Kerja, Jumat (7/10/2016).
Hingga saat ini, realisasi penyerapan anggaran Kementerian PUPR telah mencapai 53,09% atau setara dengan Rp52,04 triliun dari APBNP 2016 yang sebesaar Rp98,027 triliun, dengan realisasi fisiknya mencapai 59,95%.
Meskipun angka tersebut mengalami kemajuan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 42,9% untuk keuangan dan 49,29% untuk fisik, namun angka ini masih belum mencapai target penyerapan yang dicanangkan, yaitu 66% pada September dan 80% pada Oktober.