Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Manufaktur Mulai Tumbuh

Nilai ekspor industri pengolahan naik 33,28% dari US$7,1 miliar pada Juli menjadi US$9,46 miliar pada Agustus. Namun, nilai ekspor produk industri pengolahan masih tertekan 4,37% year on year pada JanuariAgustus 2016.
Aktivitas di sebuah pabrik tekstil di Jawa Tengah/Antara-R. Rekotomo
Aktivitas di sebuah pabrik tekstil di Jawa Tengah/Antara-R. Rekotomo

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri mulai merasakan kenaikan permintaan dari pasar ekspor. Namun, pertumbuhan order dari luar negeri dinilai belum signifikan.

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman mengatakan tahun ini ada peningkatan pada kinerja ekspor industri makanan dan minuman.

Dia memaparkan nilai ekspor makanan dan minuman pada semester I/2016 sudah melebihi separuh dari nilai ekspor sepanjang 2015.

“Saya lihat benar, memang membaik. Ekspor akhir-akhir ini memang lagi bagus dengan pasar utama di negara-negara Asean. Mudah-mudahan terus berlanjut,” kata Adhi di Jakarta pada Senin (3/10/2016).

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat memperkirakan kenaikan order dari luar negeri yang tersurvei Markit adalah bagian dari tren periodik dalam aktivitas industri pakaian jadi.

Dia menjelaskan perusahaan pemilik brand mulai menyiapkan lini produk baru untuk periode musim dingin. Perusahaan tersebut mulai meminta industri garmen memproduksi produk musim dingin dalam jumlah besar dengan nilai produk lebih tinggi.

“Ini masih dalam tren tahunan karena sedang menunjuk winter. Winter item itu lebih tebal, jadi value dan output juga naik,” katanya.

Namun, Ade mengatakan belum ada perbaikan signifikan pada kinerja ekspor tekstil dan garmen dalam tahun berjalan karena pasar global belum pulih betul.

Data BPS yang diolah Kementerian Perindustrian menunjukkan nilai ekspor industri pengolahan naik 33,28% dari US$7,1 miliar pada Juli menjadi US$9,46 miliar pada Agustus. Namun, nilai ekspor produk industri pengolahan masih tertekan 4,37% year on year pada Januari-Agustus 2016.

Produk industri pengolahan Indonesia dengan nilai ekspor terbesar adalah minyak kelapa sawit, pakaian jadi, dan peralatan listrik. Nilai ekspor CPO pada 2015 mencapai US$16,42 miliar, garmen senilai US$6,41 miliar, sedangkan peralatan listrik mencapai US$4,51 miliar dari total nilai ekspor industri pengolahan senilai US$108,6 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper