Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKSPOR CPO: Optimistis Volume Tahun Ini Naik

Volume ekspor produk kelapa sawit Indonesia ke Eropa 2016 optimistis naik sekalipun produk perkebunan andalan nasional itu terus diterpa isu negatif.
Buah kelapa sawit/Antara
Buah kelapa sawit/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Volume ekspor produk kelapa sawit Indonesia ke Eropa tahun 2016 optimistis naik sekalipun produk perkebunan andalan nasional itu terus diterpa isu negatif.

"Kami optimistis volume ekspor akan naik. Ini membuktikan bahwa produk kelapa sawit Indonesia memiliki daya saing yang kuat," kata Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit Bayu Krisnamurthi kepada pers di Jakarta, Senin (3/10/2016).

Dia mengatakan, meningkatkan volume ekspor komoditas tersebut antara lain juga merupakan hasil positif yang selama ini telah dilakukan pihak Indonesia melakukan lobi kepada pihak Eropa.

Volume ekspor produk kelapa sawit Indonesia ke Eropa pada 2012 mencapai 3,66 juta ton naik menjadi 4,81 juta ton pada 2013, naik lagi pada 2014 menjadi 5,01 juta ton, dan pada 2015 mencapai 5,31 juta ton.

Pada 2016 sampai Agustus volume ekspor mencapai 4,35 juta ton dan sampai akhir 2016 diperkirakan mencapai 5,8-6 juta ton.

"Produk kelapa sawit Indonesia sudah makin bisa diterima di pasar Eropa. Tapi kita tak boleh lengah untuk terus menjaga agar tetap bisa eksis," kata Bayu.

Saat ini, katanya, setidaknya ada 26 negara di Eropa yang mengimpor secara langsung produk kelapa sawit dari Indonesia.

Negara Eropa yang paling banyak impor produk kelapa sawit dari Indonesia adalah Belanda 1,75 juta ton, disusul Spanyol 859.010 ton, dan Italia 657.710  ton.

Negara lain di Eropa yang mengimpor produk kelapa sawit Indonesia antara lain Rusia, Ukraina, Jerman, Inggris, Turki, Polandia, Irlandia, Yunani, Swedia, dan Belgia.

Bayu mengatakan, Indonesia saat ini masih terus berjuang agar produk kelapa sawit tak mendapat hambatan di Eropa.

"Berbagai lobi dan diplomasi masih dan akan terus kita lakukan dan memberikan dampak positif," kata Bayu.

Dia mencontohkan salah satu keberhasilan diplomasi yang dilakukan adalah keberhasilan Indonesia bersama Argentina melakukan lobi sehingga Pengadilan Uni Eropa membatalkan penetapan bea masuk Anti-Dumping untuk biodiesel sebesar 18,9% untuk Indonesia.

Selain itu, katanya, Indonesia juga berhasil menghadang rencana pajak tinggi yang akan dikenakan Pemerintah Perancis sebesar 300 euro per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper