Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan proyek pembangunan tanggul laut Jakarta sepanjang 4,5 kilometer yang menjadi bagian dari Fase A Proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) dapat selesai akhir 2017.
Kepala BBWS Ciliwung Cisadane T. Iskandar menyatakan saat ini progres konstruksi untuk proyek tersebut baru mencapai 5%. Pembangunan pantai DKI Jakarta Tahap 2 ini merupakan upaya perlindungan terhadap ancaman banjir rob yang kerap terjadi di utara Jakarta akibat penurunan permukaan tanah (land subsidence) serta kenaikan muka air laut.
"Kontrak yang direncanakan selesai April 2018, diusahakan selesai akhir tahun 2017. Percepatan 4 bulan dari kontrak," kata Iskandar melaui siaran pers, Minggu (2/10/2016).
Lebih lanjut dia menjelaskan, proyek tahap dua tersebut terdiri dari dua paket pekerjaan, yaitu Paket 1 yang berlokasi di Kelurahan Muara Baru (Pluit), Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara dengan panjang tanggul 2.300 meter, dan nilai kontrak Rp379 miliar.
Saat ini sudah 104 batang spun pile di paket 1 ini. Adapun Paket 2 berlokasi di Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara dengan panjang tanggul 2.200 meter senilai Rp405 miliar. Saat ini sudah 60 spun pile yang terpasang pada paket ini.
"Sebelumnya proyek Tahap 1, tanggul sudah dikerjakan sepanjang 75 meter dan selesai pada tahun 2014," jelasnya.
Menurutnya pembangunan Pengamanan Pantai DKI Jakarta Tahap 2 menggunakan spun pile (bulat) berdiameter 1,2 meter dengan panjang 24 meter yang akan dipancang menggunakan metode inner boring dengan trase ke arah laut kurang lebih 10 meter sampai 20 meter dari garis pantai.
Nantinya, di atas tanggul akan dibuat jalan untuk pejalan kaki, jalur sepeda, jalan inspeksi dan dermaga untuk perahu nelayan serta penataan lingkungan di wilayah sekitarnya.
Iskandar menjamin proyek pembangunan tanggul laut DKI Jakarta yang dilakukan oleh Kementerian PUPR saat ini tidak akan mengganggu aktivitas nelayan untuk melaut bahkan akan dibangun dermaga untuk perahu nelayan.
Menurutnya pembangunan tanggul laut tersebut bukanlah bertujuan untuk menutup akses warga sekitar yang mayoritas bekerja sebagai nelayan untuk ke laut, namun justru untuk menata agar para nelayan yang hidup di pinggir pantai lebih nyaman tanpa khawatir akan banjir rob.
"Nanti kita akan buatkan dermaga khusus untuk perahu-perahu nelayan sehingga tidak menggangu aktivitas nelayan untuk mencari ikan," ujarnya.
Selain menjamin keberlangsungan nelayan dalam melaut, Iskandar juga menyatakan bahwa dengan dibangunnya tanggul tersebut, kawasan sekitar pinggir pantai menjadi lebih nyaman dan tertata.