Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Tax Amnesty, Bos Sinar Mas Group Ingin Ada Reformasi Pajak

Franky Oesman Widjaja, Bos besar Sinar Mas Group berharap reformasi pajak bisa dijalankan setelah implementasi kebijakan pengampunan pajak selesai dilakukan. Langkah ini dinilai mampu memberikan insentif bagi dunia usaha.
Franky O. Widjaja/migasreview.com
Franky O. Widjaja/migasreview.com

Bisnis.com, JAKARTA – Franky Oesman Widjaja, Bos besar Sinar Mas Group berharap reformasi pajak bisa dijalankan setelah implementasi kebijakan pengampunan pajak selesai dilakukan. Langkah ini dinilai mampu memberikan insentif bagi dunia usaha.

“Supaya betul-betul kita punya informal ekonomi jadi formal dan disegani oleh negara-negara lain. Saya rasa itu win-win lah buat wajib pajak, negara, dan masyarakat secara luas,” ujarnya ketika ditemui di kantor pusat Ditjen Pajak, Jumat (30/9/2016).

Pasalnya, potensi investasi di Indonesia masih sangat besar. Dia berharap rencana penurunan tarif pajak penghasilan (PPh) badan yang selama ini didengungkan Presiden Joko Widodo juga bisa dieksekusi.

“Kalau PPh bisa diturunkan akan banyak investasi yang masuk ke Indonesia. Itu bisa jadi attract poin. Jadi orang bisa pilih marketnya buat Asean. Ini menjadi pertimbangan,” imbuhnya.

Bagi pengusaha, sambungnya, tarif PPh bisa ditekan lebih lagi. Namun, pihaknya memahami ada kepentingan negara dari sisi penerimaan untuk menjadi modal pembangunan.

Pihaknya mengaku mengikuti skema repatriasi maupun deklarasi harta, baik pribadi maupun perusahaan, dalam kebijakan pengampunan pajak. Tanpa menyebut nilai harta yang disampaikan melalui surat pernyataan harta (SPH), dia mengaku 30% di antaranya merupakan harta hasil repatriasi.

Semua hasil repatriasi tersebut, lanjut Franky, akan diinvestasikan langsung ke sektor riil, sebagai tambahan modal kerja di perusahaan. Dia juga akan melakukan penyampaian SPH lanjutan. Seperti diketahui, dalam Undang-Undang No. 11/2016 tentang Pengampunan Pajak, WP dapat menyampaikan SPH sebanyak tiga kali.

“Pemerintah kan sekarang lagi menggalakkan untuk [pembangunan] pembangkit listrik, jadi kita partisipasi infrastruktur juga,” imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper