Bisnis.com, JAKARTA - PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) mengkaji pembangunan smelter alumina di Kalimantan Utara berkapasitas 500.000 ton per tahun.
Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) Winardi Sunoto mengatakan pembangunan smelter baru di Kaltara sudah menjadi bagian dari rencana jangka panjang perusahaan.
Inalum berencana meningkatkan kapasitas produksi per tahun alumunium ingot menjadi 1 juta ton pada 2025 yang berasal dari peningkatan kapasitas kapasitas produksi smelter Kuala Tanjung, Sumatra Utara, menjadi 500.000 ton pada 2020 dan tambahan 500.000 ton dari pengoperasian pusat produksi baru di Kalimantan pada 2025.
Revitalisasi pabrik ditargetkan bisa meningkatkan kapasitas smelter eksisting di Kuala Tanjung dari 265.000 ton per tahun menjadi 300.000 ton per tahun. Tambahan kapasitas 200.000 ton per tahun berasal dari pendirian smelter baru.
“Smelter alumunium ingot kemungkinan besar akan dibangun di Kaltara yang dekat dengan sumber listrik. Namun, semua tergantung kajian ekonomi yang sedang dilakukan,” kata Winardi kepada Bisnis pada Kamis (29/9/2016).
Dia menjelaskan potensi ketersediaan energi listrik yang murah dan ramah lingkungan adalah daya tarik utama pembangunan industri alumunium terpadu di Kaltara.
"Pembangunan industri juga sangat menjanjikan karena permintaan dalam negeri atas alumunium sangat tinggi dan juga tersedia bahan baku yang melimpah,” kata Winardi.