Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menjanjikan deregulasi besar-besaran agar industri ecommerce bisa menyumbang penerimaan domestik bruto (PDB) dari sektor usaha mikro kecil dan menengah.
Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi digital. Pasalnya, sebanyak 93,4 juta penduduk Indonesia merupakan pengguna internet dari total penduduk sebanyak 250 juta.
Pada 2014, lanjutnya, jumlah penjualan melalui e-commerce di Indonesia mencapai US$2,6 miliar dengan penetrasi hanya 0,6% dari total transaksi legal.
Presiden menilai ecommerce dapat membantu 56 juta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menyumbang sekitar 55% PDB.
Sementara, China yang pengguna ecommerce telah mencapai 30% dan menyumbang peningkatan PDB China sekitar 22%.
"Potensi pasar yang sangat besar ini tidak boleh ditinggal begitu saja. Dan saya yakin ini akan menjadi fondasi bagi Indonesia untuk menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara," katanya dalam pembukaan Rapat Kabinet Terbatas tentang Pengembangan Ekonomi Digital, Selasa (27/9/2016).
Untuk itu, Presiden meminta agar ada percepatan implementasi sehingga Indonesia tidak tertinggal dari negara-negaa lainnya, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
Presiden mengungkapkan sebagai langkah awal maka Indonesia harus membangun channel atau sistem platform logistik dunia dengan produk-produk yang berada di kampung-kampung dan desa-desa.
Sementara, lanjutnya, pada saat bersamaan Indonesia juga harus mengambil langkah terobosan untuk memperkuat pelaku ekonomi digital karena potensi anak muda siap untuk masuk ke ruang tersebut.
"Itu saya minta juga pelaku bisnis, bisnis pemula, startup untuk diprioritaskan dan mendapat akses permodalan. Lakukan deregulasi besar-besaran bisnis ecommerce. Dan hal lain yang tak boleh dilupakan latihan untuk pengembangan kapasitas. Ini penting bagi pemula e-Commerce sehingga semakin mampu bersaing di dunia bisnis," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
