Bisnis.com, JAKARTA-- Presiden Joko Widodo menyentil riset Citibank yang membahas tentang tax amnesty dalam pertemuan dengan 20 pengusaha dan ekonom di Istana Merdeka, Kamis (22/9/2016).
Dalam pertemuan itu, Presiden mengatakan hingga hari ini ada 90.000 wajib pajak yang telah mengikuti program pengampunan pajak, dengan tebusan mencapai Rp33 triliun dan deklarasi Rp1.029 triliun.
"Saya tadi membaca risetnya Citibank, ditulis di sini tax amnesty bergerak cepat. Ini merupakan satu dari sukses tax amnesty yang ada di dunia, ini saya baca di judulnya aja saya sudah seneng. Dan ini strategi Indonesia yang menurut mereka sangat baik," kata Jokowi.
Dia menyatakan semakin optimis dengan program ini karena aspek kunci dari pengampunan pajak, yaitu kepercayaan masyarakat terhadap otoritas pajak dan pemerintah terlihat jelas. Dia menambahkan, hal itu meenggerakkan kepatuhan dan kesadaran untuk membayar pajak.
"Saya lihat ada pergerakan yang sangat baik," ungkapnya.
Nampak hadir di pertemuan itu dari kalangan pengusaha adalah Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani, Ketua Kadin Roslan Roeslani, Ketua Hipmi Bahlil Lahadia.
Adapun, kalangan ekonom dan akademisi yang hadir yakni Ekonom UGM Tony Prasentiantono, Rektor Universitas Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko, Ekonom UGM Revrisond Baswir, Ekonom UI Raden Pardede, Ekonom IPB Iman Sugema, Ekonom CSIS Haryo Aswicahyo, Direktur CSIS Djisman Simandjuntak, Guru Besar UI Ari Kuncoro dan Direktur Eksekutif INDEF Enny Sri Hartati dan Ekonom CORE Hendri Saparini.
Sementara, para pelaku pasar seperti Direktur Schroeder Indonesia Kikie Bonawan, Ekonom Citibank Helmi Arman, Ekonom Deutsche Heriyanto Irawan dan Poltak Hotradero.
Adapun, unsur pemerintah dan lembaga keuangan diwakili oleh Komisioner LPS Destry Damayanti, Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian Lukita Dinarsyah Tuwo dan Elan Satriawan dari Tim Nasional Percepatan Pemberantasan Kemiskinan.