Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laju Pertumbuhan Investasi Sepanjang 2016 Antara 12% dan 14%.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong memperkirakan laju pertumbuhan investasi sepanjang 2016 berkisar antara 12% hingga 14%.
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong/Antara
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -  Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong memperkirakan laju pertumbuhan investasi sepanjang 2016 berkisar antara 12 persen hingga 14%.

"Perkiraan itu lebih rendah dari laju pertumbuhan investasi 2015 sebesar 17%," katanya seusai penandatanganan kerja sama perlindungan investasi dengan Polri di Jakarta, Senin (19/9/2016).

"Untuk tahun ini, perkiraan saya laju pertumbuhan investasi masih pada 12%  hingga 14% 'year on year' dalam rupiah. Harapan saya tahun depan minimal segitu," katanya.

Menurut dia, kondisi perekonomian global yang masih berat ditambah persaingan sengit di kawasan regional dalam menarik investasi asing masih akan menjadi tantangan Indonesia.

Kendati demikian, Tom, sapaan akrab Thomas, menyebut sudah ada sinyal-sinyal positif dari dunia usaha domesik dan internasional untuk meningkatkan investasi.

Hal itu, menurut dia, didukung oleh keseriusan pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang nyaman bagi para investor.

"Sudah kelihatan banyak contoh, misal dalam penghapusan persyaratan yang berlebihan dan perizinan berbelit-belit. Ini tentu masih jauh, mungkin baru 5 persen sampai 10 persennya saja dari reformasi yang kami targetkan. Tapi, minimal sinyalnya sudah sampai," katanya.

Tom menambahkan, kepercayaan investor terhadap investasi di Indonesia juga semakin positif. Hal itu didapati dari dialog dengan para investor asing baik yang berskala besar maupun menengah.

Ia juga menuturkan sejumlah bidang seperti industri logam dan pengolahannya serta manufaktur masih akan merajai investasi yang masuk tahun ini.

"Tiongkok misalnya masih banyak yang masuk di smelter, juga industri lgam. Begitu pula Korea Selatan yang masih minat di industri dasar seperti besi baja dan kimia. Manufaktur sendiri mulai stabil dan perlahan akan kami kejar, karena kita sudah ketinggalans ekali dengan Vietnam," jelasnya.

Ada pun investasi di sektor lain yang tengah digenjot pemerintah yakni pariwisata karena keunggulan Indonesia dibanding wilayah lain di kawasan Asia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper