Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta emiten atau perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia, khususnya industri manufaktur untuk terus berekspansi di Indonesia.
"Kami akan memanggil pelaku industri yang telah melantai di bursa, terutama sektor manufaktur, untuk ekspansi karena demand (permintaan)-nya masih ada," kata Airlangga lewat siaran pers di Jakarta, Senin (19/9/2016).
Airlangga menyampaikan hal itu usai menerima Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia Franciscus Welirang di Gedung Kementerian Perindustrian.
Menurutnya, pemerintah akan menyiapkan insentif bagi para emiten industri yang bersedia melakukan peningkatan kapasitas di dalam negeri.
Apalagi, tambahnya, bagi industri manufaktur yang sudah jadi perusahaan publik atau berstatus terbuka dinilai telah unggul di sektornya.
Airlangga mengungkapkan, terkait pembiayaan ekspansi, sebagai perusahaan yang telah melantai di bursa, seharusnya tidak sulit untuk mendapatkan dana perluasan usaha.
Selain itu, dengan adanya amnesty pajak, diharapkan akan meningkatkan kepercayaan investor untuk memasukan dananya ke Indonesia.
"Untuk pembiayaan mereka sudah di capital market, jadi lebih mudah. Dan, tax amnesty ini momentum untuk meningkatkan kembali kepercayaan pasar. Ini bisa dimanfaatkan," tuturnya.
Selain itu, bagi pemilik perusahaan yang ikut dalam amnesty pajak dan memulangkan dananya ke dalam negeri (repatriasi), maka investasi di sektor riil menjadi pilihan yang tepat untuk menampung dana repatriasi tersebut.
Terlebih, dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan industri mengalami tren positif.
"Dana repatriasi masing-masing tergantung pada instrumen investasi, kalau ini langsung ke sektor riil. Kecuali mereka mau pakai obligasi. Kita dorong kesempatan, ada kawasan industri yang disediakan," papar Airlangga.
Salah satu sektor manufaktur yang didorong untuk berekspansi, yakni industri makanan dan minuman karena memiliki kinerja yang positif di atas pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kebutuhan terhadap kemasan di industri ini pun meningkat sehingga kami melihat ada peluang untuk berekspansi," tuturnya.
Selain memberikan insentif yang diinginkan pelaku industri, Airlangga mengatakan, pemerintah juga akan mendorong pendalaman struktur pada masing-masing sektor.
"Sebagai contoh, beberapa hari lalu kami meresmikan pabrik pemasok baja otomotif untuk mensubstitusi kebutuhan yang selama ini masih diimpor," pungkas Airlangga.