Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran daging kerbau yang didatangkan pemerintah dari India bukan tidak tanpa hambatan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan masih ada oknum yang menghalangi pendistribusian daging dengan harga murah itu.
Menurutnya, oknum itu biasanya terdapat di pasar-pasar terutama di DKI Jakarta. Darmin meminta agar Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membereskan preman pasar yang mencoba menghalangi penjualan daging kerbau di pasar tradisional. Dia menuturkan pihaknya telah menyampaikan persoalan itu ke Ahok.
"Sebetulnya pasar, terutama di Jakarta itu PD Pasar Jaya. Kita bilang sama Ahok, apa masalahnya. Coba dibereskan itu preman-preman di Pasar Jaya, adanya di sana yang menghalang-halangi," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (14/9/2016).
Sebelumnya, pemerintah siap mendatangkan kembali daging dari India dalam waktu dekat untuk menyiapkan kebutuhan selama Ramadan dan Lebaran tahun 2017. Selain itu, impor daging kerbau itu juga dimaksudkan guna menekan harga daging yang masih tinggi.
Darmin mengatakan pemerintah akan mengimpor daging hingga 100 ribu ton. Adapun izin impor ini akan diberikan hingga Juni 2017.
"Kita menargetkan impor daging hingga 100 ribu ton. Sebanyak 70 ribu ton hingga akhir Desember 2016, sisanya sebanyak 30 ribu ton untuk persiapan puasa dan lebaran," ucapnya
Impor daging kerbau itu diyakini dapat menekan harga daging sapi yang masih tinggi di pasaran sekaligus menjadi alternatif masyarakat untuk memenuhi kebutuhan protein. Harga daging kerbau dijual senilai Rp65.000/kg ke konsumen, sementara daging sapi bisa menembus Rp100.000/kg.