Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Walikota Bitung Maximiliaan Jonas Lomban, meluncurkan Festival Pesona Selat Lembeh 2016 yang akan berlangsung pada 6-10 Oktober mendatang.
Rangkaian kegiatan festival meliputi opening ceremony, gelar pesona kuliner, panggung pesona budaya, colorful Bitung run 10K, underwater coral plantation, carnaval pakura hias, warna warni pesona Bitung, dan pesta rakyat.
Arief mengatakan Festival Pesona Selat Lembeh 2016 ini merupakan upaya mempromosikan Kota Bitung sebagai international hub sea port dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang memiliki potensi strategis sebagai kawasan industri dan perdagangan, kota pelabuhan internasional, kota perikanan, kota pariwisata dunia dan kota konservasi alam.
“Posisi Kota Bitung sangat strategis karena secara internasional berada di bibir Pacific (Pacific Rim). Dengan ditetapkan sebagai international hub sea port dan KEK pengembangkan potensi kota ini sebagai kota industri, kota pariwisata dunia, dan kota konservasi alam akan lebih cepat,” kata dia, di kantor Kementerian Pariwisata, Selasa (13/9/2016) malam.
Arief menjelaskan, hampir semua kabupaten dan kota di Sulut memiliki potensi besar dari segi budaya dan daya tarik alam, terutama untuk pariwisata bahari seperti Bunaken yang menjadi ikon marine tourism Manado. Selain itu ada juga Selat Lembeh Bitung yang mulai populer sebagai surga macro photography bagi para divers karena di selat tersebut banyak dijumpai biota langka berukuran kecil atau endemik dan tidak ditemukan di tempat lain seperti pigmy seahorse, hairy frogfish, dan mimic octopus.
“Dengan promosi yang gencar antara lain melalui festival ini, Selat Lembeh lebih dikenal wisatawan dan menjadi ikon baru marine tourism Sulut,” kata Arief.
Gubernur Olly Dondokambey mengatakan, aksesibilitas ke Bitung sangat mudah yakni hanya 50 kilometer atau sekitar 1 jam dengan berkendaraan dari Bandara Samratulangi atau Kota Manado.
“Saat ini mulai banyak charter flight yang mendarat di Menado (seasonal) dari China, Macau dan Hongkong yang dilayani oleh airlines Lion Air, Citilink dan Sriwijaya Air. Posisi Juli 2016 mencapai 7.460 pax. Kita mengharapkan Kemenhub dan Kemenpar mendorong agar charter flight ini ke depannya menjadi regular flight,” katanya.
Walikota Bitung Maximiliaan Jonas Lomban menambahkan, Bitung memiliki keragaman obyek dan daya tarik wisata antara lain untuk leisure; menikmati keindahan pantai, resort dan hotel berbintang, serta homestay yang dikelola masyarakat dan pemandangan memukau dari Gunung Dua Sudara.
Begitu juga untuk pesona bawah laut dengan snorkeling di pantai-pantai alami kota Bitung, termasuk kawasan Selat Lembeh yang memiliki 91 titik selam dengan aneka biota langka. Selain itu untuk wisata adventure Kota Bitung memiliki Cagar Alam Nasional Tangkoko sebagai rumah bagi ratusan mamalia, burung, reptil serta amfibi.
“Di Cagar Alam Tangkoko, kita bisa menemukan dua jenis primata endemic Sulut yang terancam punah, yaitu Yaki dan Tarsius,” ujarnya.
Bitung juga memiliki tiga kawasan ekowisata (Ekowisata Pintu Kota, Ekowisata Kareko, dan Ekowisata Pasir Panjang) untuk menyusuri hutan mangrove sekaligus menikmati keindahan pantai.
Penyelenggaraan festival kali ini juga diharapkan mampu mendukung program Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dalam mewujudkan target tahun ini 12 juta kunjungan wisatawan mancanegara dan 260 juta pergerakan wisatawan nusantara di Tanah Air.
Kunjungan wisatawan ke Sulut pada tahun lalu tercatat sebanyak 1,8 juta wisnus dan 30 ribu wisman. Dari jumlah itu, sebanyak 13.019 wisman dan 20.133 wisnus di antaranya mengunjungi Kota Bitung.