Bisnis.com, JAKARTA - Survei penjualan eceran oleh Bank Indonesia mengindikasikan penjualan pada awal tahun depan akan meningkat seiring naiknya daya beli masyarakat.
Permintaan daya beli masyarakat itu didukung adanya program diskon awal tahun. Indeks Ekspetasi Penjualan 6 bulan yang akan datang naik 3,9 poin menjadi 143,0 dibandingkan bulan sebelumnya.
Kendati ada potensi kenaikan permintaan, seiring dengan menurunnya permintaan masyarakat maka penjualan eceran pada Oktober 2016 akan melambat.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan Bank sentral masih melihat perekonomian domestik di sisa kuartal tahun ini masih sama dengan pencapaian produk domestik bruto pada kuartal sebelumnya. Tahun ini, BI memprediksi realisasi pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5%-5,1%.
Terkait daya beli masyarakat, menurutnya, permintaan sangat dipengaruhi oleh musim panen dan harga komoditas yang berimbas pada ekonomi di Sumatra dan Kalimantan. Stabilitas kurs juga akan membuat sentimen pada manufaktur.
"Kalau lihat ekonomi Indonesia tidak bisa dilihat bulan per bulan gitu. Ekonomi Indonesia ini banyak dipengaruhi kalau bicara daya beli, dipengaruhi panen juga," katanya, Jumat (9/9/2016).
Sementara itu, survei penjualan eceran Juli 2016 secara tahunan mengalami perlambatan terlihat dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juki 2016 yang hanya tumbuh 6,7% (year on year), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tumbuh 16,4% (yoy).
Pertumbuhan penjualan kelompok makanan turun dari yang sebelumnya 15,2% (yoy) menjadi 7,7% (yoy). Pada kelompok nonmakanan mengalami penurunan paling signifikan dengan perlambatan -24,6% (yoy) terjadi di kelompok barang lainnya.
Secara bulanan, kontraksi terbesar juga terjadi pada penjualan kelompok barang lainnya dengan perlambatan -7,1% atau turun 27% dibandingkan Juni 2016.
Pada Agustus 2016, penjualan eceran diperkirakan tumbuh 14,6% (yoy) atau lebih tinggi 6,7% (yoy) pada bulan sebelumnya. Namun, seluruh kelompok diperkirakan mengalami penurunan penjualan dengan penurunan terendah terjadi pada kelompok barang lainnya terutama kelompok sandang.