Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan melakukan upaya pencegahan agar virus zika tidak masuk ke Indonesia.
Pencegah penyebaran virus Zika dilakukan di seluruh pelabuhan dan bandara internasional, karena virus tersebut kini sedang merebak di Kawasan Asia Tanggara.
Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Hubungan Internasional dan Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Dewa Made Sastrawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (6/9/2016) mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan instansi terkait untuk bersiaga mencegah dan meminimalkan dampak dan penyebaran Virus Zika.
Made menjelaskan unit-unit kesehatan di pelabuhan-pelabuhan umum dan penyeberangan di Batam serta bandara internasional utama Indonesia telah memasang perlengkapan pendeteksi suhu badan (mass thermal scanner) untuk memonitor suhu badan para penumpang dari Singapura dan Malaysia dengan batas toleransi berbadan sehat dengan suhu badan paling tinggi 38 derajat Celcius.
"Para penumpang yang datang dari Singapura dan Malaysia di pelabuhan-pelabuhan di Batam dan bandara internasional utama diwajibkan untuk melakukan pengisian formulir kewaspadaan kesehatan atau Health Alert Card (HAC) guna memonitor kondisi kesehatan para penumpang dengan asal embarkasi Singapura dan Malaysia," katanya.
Adapun, untuk angkutan udara dari Singapura dan Malaysia tujuan bandara-bandara internasional utama di Indonesia, semua pesawat diwajibkan untuk melakukan disinfeksi sebelum berangkat dan awak pesawat diwajibkan untuk melaporkan kepada menara pengawas bandara tujuan di Indonesia bila terdapat penumpang atau awak dicurigai mengalami gangguan kesehatan akibat terjangkit virus Zika ketika pesawat sedang mengudara ke Indonesia.
"Ke depan Kemenhub dan Kementerian Kesehatan dan otoritas serta pengelola pelabuhan di Batam dan bandara internasional utama di Indonesia terus berkoordinasi untuk melakukan pemantauan atas kemungkinan penyebaran virus Zika tersebut terhadap para pengguna alat transportasi laut atau udara dengan embarkasi Singapura dan Malaysia," katanya.