Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan peternak rakyat mengeluhkan rencana pemerintah untuk memperluas cakupan distribusi daging kerbau impor dari India.
Selain Jabodetabek, daging kerbau direncanakan akan didistribusikan ke provinsi lain di Tanah Air.
Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana mengatakan kebijakan tersebut akan secara langsung menurunkan semangat para peternak rakyat untuk melakukan pengembangbiakan sapi.
Saat ini, jumlah peternak sapi lokal mencapai 5 juta jiwa.
“Kebijakan itu jelas mengancam peternak lokal yang sulit bersaing dalam hal harga, karena bahkan dagingnya hampir dua kali lipat lebih rendah dari harga daging sapi sekarang. Belum lagi dengan impor daging kerbau India, ada potensi penyebaran penyakit mulut dan kuku,” kata Teguh di Jakarta, Minggu (4/9).
Teguh menyampaikan kebijakan-kebijakan terkini terkait daging yang diputuskan pemerintah amat kontraproduktif dengan cita-cita mencapai swasembada sapi pada 2026 seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, pemerintah saat ini justru sedang memberikan pukulan terus menerus pada peternak lokal dengan membuka akses daging impor dari Australia seluas-luasnya masuk pasar, disusul distribusi daging murah asal India ke provinsi lain selain Jabodetabek.
Perum Bulog sebelumnya menyampaikan pemerintah berencana memperluas distribusi daging India ke provinsi lain di luar Jabodetabek, untuk memberikan opsi daging murah pada masyarakat.
“Distribusinya bisa ke luar Jawa, ke daerah yang belum surplus daging sapi, jadi tidak terbatas hanya Jakarta dan sekitarnya,” kata Wahyu di Jakarta, Jumat lalu.
Sebagaimana diketahui, Perum Bulog mendapat penugasan mengimpor daging kerbau asal India.
Daging kerbau ini dijual Rp56.000 ke tingkat distributor dengan penetapan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp65.000 di tingkat konsumen.
Berdasarkan data harga harian Kementerian Perdagangan, harga daging sapi di tingkat nasional per akhir pekan lalu yaitu Rp114.540 sedangkan di Jakarta Rp115.450.
Harga sapi ini lebih tinggi 44% dari harga daging kerbau asal India.