Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perhubungan mengungkapkan jumlah terminal tipe A yang sudah diserahkan ke pemerintah pusat baru mencapai 78 terminal atau sekitar 54,54% dari total 143 terminal tipe A yang ada secara keseluruhan.
Direktur Prasarana Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Yuyun E Wahyuningrum mengatakan, pemerintah daerah yang bersedia menyerahkan terminal tipe A ke pemerintah pusat mencapai 91 terminal dari 143 terminal yang ada.
“Jumlah terminal [Tipe A] keseluruhan 143, yang bersedia [menyerahkan] 91 terminal, yang sudah diserahkan 78 terminal per hari ini,” kata Yuyun, Jakarta, Kamis (1/9/2016).
Pemerintah daerah yang belum dan enggan menyerahkan terminal tipe A, dia menambahkan, memiliki alasan bermacam-macam. Salah satu alasannya, dia mencontohkan, karena terminal tipe A tersebut sudah dikerjasamakan dengan pihak ketiga.
Adapun mengenai pemerintah daerah yang enggan atau belum menyerahkan terminal tipe A yang ada di daerahnya, dia mengungkapkan, pihaknya akan sesegera mungkin melaporkan hal tersebut ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) setelah proses serah terima tahap ke empat dilakukan.
Dia mengungkapkan, jumlah terminal tipe A yang sudah diserahkan ke kementerian perhubungan tersebut berdasarkan data serah terima terminal tipe A tahap ketiga. Dia mengatakan, serah terima selanjutnya akan terjadi pada 8 September 2016 nanti.
Sebelum serah terima tersebut, dia menuturkan, pihaknya akan melakukan verifikasi data terlebih dahulu mengenai terminal tipe A yang akan diserahkan.
Tidak hanya terminal tipe A, pada saat itu juga, Kemenhub akan mengadakan serah terima jembatan timbang yang juga harus diserahkan pengelolaannya ke pemerintah pusat.
Terkait dengan jumlah jembatan timbang yang sudah diserahkan, dia mengungkapkan, sampai saat ini jumlahnya baru mencapai 45 jembatan timbang dari total keseluruhan mencapai 142 jembatan timbang.
Dia mengungkapkan, Kemenhub akan mengelola terminal tipe A dan jembatan timbang pada awal Januari 2017. Sementara itu, masa transisi pengalihan pengelolaan mulai Oktober 2016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
