Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Erupsi Merapi, Dam Pengendali Pasir Dibangun

Pembangunan dam pengendali pasir sepanjang 2,6 kilometer yang terletak di aliran Kali Putih di Jalan Raya Magelang mencapai progres 30%, dan ditargetkan selesai pada 2017.
Sejumlah pendaki menyusuri tebing puncak gunung Merapi pasca erupsi 2010 /Antara
Sejumlah pendaki menyusuri tebing puncak gunung Merapi pasca erupsi 2010 /Antara

Kabar24.com, JAKARTA—Pembangunan dam pengendali pasir sepanjang 2,6 kilometer yang terletak di aliran Kali Putih di Jalan Raya Magelang mencapai progres 30%, dan ditargetkan selesai pada 2017.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono mengatakan pembangunan DAM yang juga disebut Sabo ini bertujuan mengembalikan aliran Kali Putih setelah sempat membelok akibat letusan Gunung Merapi.

“Ini kan dulu pada saar erupsi terakhir, alirannya pindah, membelok dan menabrak rumah.Sekarang kita luruskan lagi ke aliran awal dari Kali Putih ini,” ujarnya , Kamis (01/09).

Dia menambahkan dam ini meluruskan dua aliran sungai, yakni Kali Putih di sebelah barat dan Kali Gendol di sebelah timur.  Dam ini dirancang untuk  dapat mengalirkan lahar dengan kapasitas 640 meter kubik per detik. Untuk itu, saat ini masih dilakukan pembersihan aliran tengah sungai dan akan dibuat tanggul untuk menjaga keamanan.

 “Untuk lebih aman lagi dinding tanggul sepanjang 1,2 kilometer juga akan ditinggikan sekitar dua meter,” ujarnya.

Dia mengatakan pembangunan dam ini menggunakan APBN dan pinjaman Jepang, dengan nilai paket mencapai Rp283 miliar. Kontraktor pelaksana dalam pekerjaan ini ialah PT Wijaya Karya KSO PT Brantas Abipraya. 

"Total anggarannya 283 miliar rupiah. Ada loan dari Jepang, karena soal ini mereka ahlinya. Ini nama kegiatannya Sabo. 'Sa' artinya pasir dan 'bo' artinya pengendalian. Ada beberapa sabo yang dibikin, total ada 277 sabo," ucap Basuki.

Basuki menambahkan bahwa perbaikan DAM Sabo untuk mengantisipasi erupsi Gunung Merapi yang biasanya terjadi tiap lima atau 10 tahun. Sebelum memasuki musim hujan, pihaknya menargetkan dinding kali yang masih bolong dapat tertutup rapat.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper