Bisnis.com, PADANG—Bank Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat sepanjang kuartal kedua tahun ini cukup moderat dengan pertumbuhan 5,78% (yoy) lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang hanya 5,49%.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Puji Atmoko menilai mulai meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi itu, mengindikasikan keberhasilan pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah selama ini.
“Ini pertanda baik, harapan kami di kuartal berikutnya bisa lebih baik dan tumbuh di kisaran 6%,” katanya, Rabu (31/8/2016).
Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi Sumbar di kuartal II/2016 merupakan yang tertinggi di kawasan Sumatra sejak kuartal penghujung tahun lalu.
Sumber pertumbuhan ekonomi Sumbar ditopang kegiatan konsumsi selama bulan Ramadan dan Lebaran, termasuk periode liburan sekolah.
Selain itu, juga mulai membaiknya pendapatan masyarakat menyusul perbaikan harga komoditas sawit dan karet, serta penyelesaian proses lelang dan mulai beroperasinya sejumlah proyek yang mendorong peningkatan belanja pemerintah.
Pertumbuhan yang kian cerah itu didukung pula laju inflasi yang terkendali. BI mencatatkan laju inflasi daerah itu di kuartal kedua hanya 3,23% jauh lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang menyentuh 6,63%.
Puji mengatakan laju inflasi Sumbar masih berada di bawah rerata inflasi nasional sebesar 3,46%, dan inflasi di regional Sumatra yang mencapai 3,83%.
Dia meyakini pertumbuhan ekonomi Sumbar di kuartal penghujung tahun ini berada di kisaran 5,7% hingga 6,1%, dengan tingkat inflasi terkendali di kisaran 4% plus minus 1%.