Bisnis.com, JAKARTA - Petani kelapa sawit mandiri dinilai sebagi salah satu pelaku industri yang berperan dalam transformasi menuju nol deforestasi.
Mansuetus Darto, perwakilan Serikat Petani Kelapa Sawit, menuturkan petani mandiri memerlukan panduan agar dapat mengidentifikasi area konservasi dan budi daya. Untuk itu, SPKS menjalin kerja sama dengan Greenpeace Indonesia untuk meluncurkan panduan pengelolaan perkebunan rakyat bebas deforestasi.
"Panduan ini penting supaya petani bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya tanpa harus membuka lahan hutan dan gambut," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (30/8/2016).
Luas perkebunan sawit rakyat diperkirakan mencapai 43% dari luas perkebunan sawit di Indonesia. Namun, produksinya hanya sekitar 12-14 ton/hektare/tahun dari produksi optimal 36ton/ha/tahun.
Ratri Kusumohartono, Juru Kampanye Hutan Greenpeace, mengatakan industri minyak sawit global sedang bertransformasi menuju nol deforestasi dengan praktik agrikultur yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
"Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi, seringkali menyudutkan para petani sawit mandiri. SOP ini menjadi jawaban atas tantangan yang kerap meragukan kemampuan petani untuk menghasilkan produk yang bebas dari deforestasi," tuturnya.
Tak hanya itu, SOP tersebut juga membuka peluang agar petani sawit mandiri semakin berperan aktif dalam praktik perkebunan yang berkelanjutan. Apabila petani bisa menghasilkan minyak sawit yang bebas dari deforestasi, lanjutnya, tidak ada alasan lagi bagi para pengusaha sawit skala besar untuk terus membuka hutan.
Ingin Nol Deforestasi, Peran Petani Sawit Harus Ditingkatkan
Petani kelapa sawit mandiri dinilai sebagi salah satu pelaku industri yang berperan dalam transformasi menuju nol deforestasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Yusuf Waluyo Jati
Topik
Konten Premium