Bisnis.com, JAKARTA—Sebagai upaya mendukung pengembangan sektor ekonomi kreatif, Badan Ekonomi Kreatif menyelenggarakan pelatihan akses permodalan perbankan dan perencanaan usaha bagi para Tenaga Kerja Indonesia di Hongkong.
Pelatihan tersebut digelar di KJRI Hongkong pada 14 Agustus 2016. Deputi II Bidang Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Fadjar Hutomo mengatakan pelatihan ini dilakukan agar para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berkeinginan memulai usaha setelah kembali ke Indonesia bisa mendapat bimbingan dan pengetahuan lebih luas di sisi permodalan dan perbankan, peluang usaha sub sektor kerajinan, serta perencanaan bisnis.
Dia mengharapkan para TKI yang kembali ke Tanah Air bisa memanfaatkan sektor ekonomi kreatif sebagai peluang usaha dan memanfaatkan pengetahuan yang didapat dalam pelatihan tersebut.
“Kami berharap mencetak pengusaha ekonomi kreatif di bidang kuliner, kerajinan dan fashion dari TKI yang sudah kembali ke Indonesia melalui pelatihan ini. Menjadi pelaku usaha bisa menciptakan lapangan kerja baru, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas,” tutur Fadjar dalam pernyataan resmi yang diterima Bisnis, Rabu (17/8).
Sebanyak 200 orang TKI di Hongkong yang menjadi peserta mendapat pembekalan dari Direktur Pemberdayaan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Arini Rahyuwati, perwakilan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Supardi Santoso, perwakilan PT Bank Syariah Mandiri Dien Lukita, dan CEO serta Founder Torajamelo Dinny Jusuf.