Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Analis Saham Sebut Perubahan Harga Gas Jadi Sentimen Positif Buat 8 Emiten

Kementerian Perindustrian mengusulkan perubahan Peraturan Menteri ESDM No. 16 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penetapan Harga dan Pengguna Gas Bumi Tertentu, sehingga industri pulp dan kertas, industri makanan dan minuman serta industri tektil dan alas kaki juga mendapat pengurangan harga gas.
Jaringan pipa gas/JIBI
Jaringan pipa gas/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Perindustrian mengusulkan perubahan Peraturan Menteri ESDM No. 16 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penetapan Harga dan Pengguna Gas Bumi Tertentu, sehingga industri pulp dan kertas, industri makanan dan minuman serta industri tektil dan alas kaki juga mendapat pengurangan harga gas.

Dengan demikian alokasi gas yang semula untuk 7 sektor industri (pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet) bertambah menjadi 10 sektor industri. Kesepuluh sektor industri yang diusulkan tersebut merupakan sektor yang memiliki konsumsi tertinggi terhadap kebutuhan gas.

Harga gas yang diinginkan sektor industri berdasarkan nilai keekonomian menurut Kemenperin sekitar US$3-4 per MMBtu. Kemenperin menghitung, penurunan harga gas bumi menjadi US$3,8 per MMBtu akan menurunkan penerimaan negara sebesar Rp48,92 triliun, namun akan meningkatkan penerimaan berbagai pajak dari industri turunannya sebesar Rp 77,85 triliun.

Berdasarkan data Kemenperin, rata-rata harga gas untuk sektor industri masih tinggi yaitu sebesar USD 9,5 per MMBtu.

“Jika terlaksana, sentimen positif bagi industri emiten diantaranya INKP, TKIM, ICBP, INDF, MYOR, ROTI, AISA, dan SRIL,” papar HP Financial dalam risetnya, Selasa (16/8/2016).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper