Bisnis.com, TANGERANG—Kementerian Perhubungan berencana menggandeng universitas nasional untuk memberikan masukan secara berkala terhadap pengelolaan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui masih terdapat kekurangan dari terminal terbesar di Indonesia tersebut. Oleh karena itu, lanjutnya, perlu ada survei dari badan independen untuk memberikan masukan kepada PT Angkasa Pura II.
“Kami minta Angkasa Pura II untuk melakukan improvement dengan mengacu dari hasil survei itu, sehingga kita bisa mengukur apa saja perbaikan yang bisa dilakukan oleh operator bandara,” katanya di Tangerang, Senin (15/08).
Budi menambahkan badan yang akan ditunjuk untuk memberikan masukan bakal berasal dari kalangan akademisi. Dia meyakini masukan dari akademisi akan menghasilkan data yang akurat dan kredibel untuk ditindaklanjuti.
Pria yang pernah menjadi Direktur Utama Angkasa Pura II tersebut juga mendorong Angkasa Pura II untuk mempercepat penyelesaian pembangunan terminal, sesuai dengan standar keselamatan, keamanan dan pelayanan penerbangan.
“Oleh karena itu, kami harap hal-hal yang kurang itu dapat segera dipenuhi, sehingga full oppression Terminal 3 itu dapat berjalan sesuai dengan rencana yang ditetapkan, yakni pada Maret 2017,” ujarnya.
Seperti diketahui, sejak beroperasi perdana pada 9 Agustus 2016, Terminal 3 menghadapi banyak tantangan, dari mati listrik hingga minimnya petunjuk informasi. Teranyar, area kedatangan terminal mengalami genangan air, akibat hujan deras.
Sementara itu, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai banjir yang terjadi di area kedatangan Terminal 3 akibat hujan deras sangat mengenaskan.
“Kami minta agar dilakukan investigasi penyebab terjadinya banjir di Terminal 3 dan melakukan audit sistem drainase karena ada indikasi bahwa sistem drainasenya itu bermasalah,” tuturnya.
Selain itu, Tulus juga meminta Angkasa Pura II untuk memberikan sanksi atau hukuman kepada kontraktor Terminal 3. Hal itu dikarenakan keteledoran dari kontraktor tersebut merupakan persoalan yang cukup serius.
Sekretaris Korporat PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) Suradi mengatakan Wijaya Karya selaku pemimpin Konsorsium (KSO) Kawahapejaya Indonesia sudah mengatasi genangan air di Terminal 3.
“Genangan Air di Terminal 3 disebabkan meluapnya buangan air di bak kontrol yang terbuka yang berada di bawah lantai plaza akibat curah hujan yang tinggi pada hari Minggu kemarin,” katanya.
Suradi menambahkan tim KSO juga menyiapkan tim kerja yang terdiri dari manajemen teknisi dan pekerja selama 24 jam—yang dibagi dalam 2 shift—untuk siaga mengatasi persoalan yang mungkin akan timbul di Terminal 3.
Selain itu, KSO juga akan mengajukan usulan membuat sodetan dari bak kontrol untuk dibuang ke sungai terdekat. Rencananya, pengerjaan tersebut akan dilakukan mulai 23.00 WIB-05.00 WIB.
“Tim KSO juga membuat bypass talang dari atap untuk langsung dibuang ke saluran drainase terbuka di luar. Kami menargetkan pekerjaan sodetan dan talang tambahan selesai dalam waktu satu pekan,” ujarnya.
Terminal 3 Soetta : Perguruan Tinggi Diajak Beri Masukan
Kementerian Perhubungan berencana menggandeng universitas nasional untuk memberikan masukan secara berkala terhadap pengelolaan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ringkang Gumiwang
Editor : Rustam Agus
Konten Premium