Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin Pangkas Anggaran 10%, Pengembangan IKM Aman

Kementerian Perindustrian menargetkan pemotongan anggaran hingga 10% seiring dengan perampingan APBN oleh Kementerian Keuangan.nn

Bisnis.com JAKARTA -- Kementerian Perindustrian menargetkan pemotongan anggaran hingga 10% seiring dengan perampingan APBN oleh Kementerian Keuangan.

Namun, pihaknya tetap akan mengamankan anggaran untuk pengembangan industri kecil.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya tengah menyusuri sejumlah program kementerian yang bukan prioritas dan belum berjalan agar dipangkas.

“Target pemotongan sekitar 10% karena pemotongan secara nasional sekitar 8%. Kami sedang diksusi program yang masih bisa ditunda,” ujarnya di kantor Kementerian Perindustrian, Selasa (9/8). 

Menteri Keuangan Sri Mulyani belum lama ini mengumumkan perampingan APBN 2016 yang nilainya mencapai Rp133 triliun. 

Sebelumnya, sesuai hasil R-APBN pada Juni lalu, Kementerian telah memotong sekitar Rp369,5 miliar. Adapun anggaran menurut R-APBN 2016mencapai Rp2,887 triliun. 

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat berharap pemotongan tersebut tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan manufaktur.

Pasalnya, dia berpendapat pertumbuhan lebih karena faktor swasta. 

“Masalah pertumbuhan manufaktur lebih dipenagaruhi faktor dari luar seperti investasi dari swasta, situasi ekonomi dunia. Saya rasa tidak masalah meski dorongan pemerintah berkurang,” ujarnya. 

Kementerian Perindustrian akan tetap merealisasikan program yang sudah berjalan dan mempertimbangkan pemotongan untuk program yang bukan prioritas dan belum dilakukan kontrak. 

Menurutnya, ada beberapa sektor yang akan diamankan dari pemotongan anggaran antara lain pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) dan kawasan industri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper