Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tertekan pada Awal 2016, Industri Kimia Mulai Tumbuh

pembalikan tren di sektor industri kimia menggambarkan dampak dari ekspansi industri kimia hulu di awal 2016.
Fasilitas industri Chandra Asri/Ilustrasi
Fasilitas industri Chandra Asri/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Dampak positif dari serangkaian investasi di industri hulu kimia mulai tampak. Industri kimia berekspansi pada kuartal II/2016 setelah melemah di awal tahun. 

Produk domestik bruto industri kimia, farmasi, dan obat tradisional tumbuh 5,36% pada April—Juni 2016. Aktivitas produksi di sub-sektor industri tersebut berbalik membaik setelah turun 2,04% di kuartal I/2016.

Direktur Eksekutif Federasi Industri Kimia Indonesia (FIKI) Suhat Miyarso mengatakan pembalikan tren di sektor industri kimia menggambarkan dampak dari ekspansi industri kimia hulu di awal 2016.

Dia menjelaskan pada awal tahun pabrik baru Asahimas Chemical dan Chandra Asri mulai berproduksi, Hasil produksi pabrik tersebut baru mulai terserap ke industri hilir pada kuartal I/2016 dan mendongkrak nilai tambah di sektor industri kimia,

“Di sektor industri kimia, paling besar itu di hilir, Industri hulu ada ekspansi pada awal tahun, Memang biasanya butuh beberapa bulan hingga ada pembelian dari industri hilir,” kata Suhat kepada Bsnis, Senin (7/8/2016)

Nilai pasar kimia di Indonesia diperkirakan mencapai Rp40 triliun yang terdiri dari Rp20 triliun produk kimia domestik dan Rp20 triliun produk kimia impor.

FIKI mengharapkan PDB industri kimia bisa tumbuh hingga 6% sepanjang 2016 dengan asumsi ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,4% sesuai target pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper