Bisnis.com,JAKARTA- Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah dukung percepatan pembangunan di Papua Barat dan Papua. Dengan meluncurkan model kampung klaster yang berbasis sumber daya lokal dan adat di Kampung Usku, Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, Papua.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan pelatihan dan Informasi, Kemendesa PDTT, M. Nurdin mengatakan bahwa percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat telah menjadi prioritas pembangunan nasional sejak diterbitkannya UU 21/2001 tentang Otonomi Khusus Papua dan telah tersirat dalam RPJMN sejak 2005 hingga saat ini.
“Dukungan anggaran terus meningkat baik APBN dan dana Otsus yang setiap tahunnya terus meningkat. Demikian pula dukungan dana desa pada 2016 untuk Papua sebesar Rp3,385 triliun untuk 5.419 kampung dan Papua Barat Rp1,074 triliun untuk 1.744 kampung,” ujar M. Nurdin, Jumat (5/8/2016).
Untuk merespons percepatan pembangunan di Papua dan Papua Barat, M. Nurdin mengatakan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya antara lain adalah menyiapkan konsep, melatih masyarakat, dan mengembangan penerapan hasil-hasil kajian mengenai model kampung klaster salah satunya kajian Puslitbang mengenai budidaya tanaman pangan yang diterapkan di Kampung Usku, Distrik Senggi, Keerom.
Menurutnya, melalui konsep kampung klaster, pemerintah akan intens memberikan pelatihan budidaya tanaman pangan yang berbasis lokal serta menjalankan pelatihan kader pemberdayaan pembangunan desa yang nantinya akan menjadi motor penggerak pembangunan di kampung tersebut.