Bisnis.com,TANGERANG—PT Banten Global Development (BGD) segera membentuk anak perusahaan dengan pihak swasta untuk mewujudkan pembangunan Bandara Panimbang.
Hingga saat ini, BGD tengah merampungkan proses perpanjangan izin Bandara Panimbang. Pada tahap selanjutnya, perusahaan yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Banten ini akan mencari investor untuk membangun bandara udara tersebut.
“Struktur kerja sama pastinya belum ada karena sekarang masih perpanjangan izin. Yang pasti, kami akan menggandeng PT Angkasa Pura [AP] II sebagai pengelolanya. AP II juga dipersilahkan jika ingin menjadi salah satu investor dalam pembangunan bandara ini,” kata Sekretaris Perusahaan BGD Fatma Ratna Sari kepada Bisnis, Jumat (5/8).
Pasalnya, pembangunan bandara diakuinya menelan biaya hingga triliunan dan persiapannya pun harus dilakukan secara detil.
Dirinya mengungkapkan pihaknya sudah bekerja sama dengan Jababeka. Tetapi karena dana yang dibutuhkan cukup besar, pihaknya memutuskan untuk mencari sejumlah investor lainnya untuk mendanai pembangunan Bandara Panimbang tersebut.
Pembangunan Bandara Panimbang pertama kali diusulkan oleh Pemprov Banten pada 2010 yang ditindaklanjuti Kementrian Perhubungan Republik Indonesia dengan penerbitan Surat Keputusan Menteri Perhubungan: KP 433 tahun 2010 Tentang Pembangunan Bandara Baru di Kabupaten Pandeglang.
Dengan diterbitkannya surat itu, pemerintah daerah menunjuk BGD selaku BUMD sebagai inisiator pembangunan Bandara Panimbang. Instruksi ini tercantum dalam surat keputusan Gubernur No. 533.2/Kep.503-Huk/2013 tentang penugasan PT. Banten Global Development untuk melaksanakan Pembangunan dan Pengoperasian Bandar Udara Banten Selatan di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Bersama dengan sejumlah proyek strategis nasional lainnya di Banten, Bandara Panimbang merupakan salah satu fasilitas penunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yang berada di Kabupaten Pandeglang.
Sebagaimana diketahui, BGD memiliki sejumlah prioritas antara lain pendirian bank pembangunan daerah (BPD) Banten, pembangunan tol Serang-Panimbang, bandara Banten Selatan, bendungan Waduk Sindang Heula, dan mass rapid transit Bandara Soekarno Hatta-Serpong-Balaraja-Cikarang.