Bisnis.com, JAKARTA—Badan Pengatur Jalan Tol tengah mengavaluasi dokumen penawaran yang dimasukkan oleh sejumlah badan usaha untuk ikut serta dalam pelelangan empat ruas tol, yaitu Legundi—Bunder, Jakarta—Cikampek II Elevated, Cileunyi—Sumedang—Dawuan, dan Serang—Panimbang dengan total panjang mencapai 190 kilometer.
Kepala Panitia Lelang Pengusahaan Jalan Tol Eka Pria Anas mengatakan proses evaluasi akan memakan waktu setidaknya dua minggu. Setelah itu pihaknya akan mengumumkan badan usaha yang dinyatakan lulus prakualifikasi dan berhak mengikuti proses lelang selanjutnya.
“Dokumen penawaran sudah masuk semua, rata-rata pemain lama, tetapi ada juga pemain baru seperti PT Abadi Karya Usaha Raya, PT Lancar Mandiri Abadi Jaya, dan PT Bumi Karsa,” ujarnya kepada Bisnis,Senin (25/07).
Dia memerinci sejauh ini BUMN Karya masih setia menjadi peserta lelang, antara lain PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Waskita Tollroad, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Citra marga Nusaphala Persada Tbk, PT Adhi Karya Tbk. Selain itu, ada juga beberapa nama badan usaha lainnya seperti PT Brantas Abipraya (Persero), PT Jasa Sarana, PT Jababeka Tbk, dan PT Istaka Karya.
Meski demikian, Eka belum bersedia menjelaskan lebih detail peserta lelang untuk masing-masing ruas. Menurutnya, hal tersebut baru akan diumumkan secara resmi melalui pengumuman prakualifikasi dalam beberapa waktu mendatang.
Eka menambahkan, sambil mengevaluasi dokumen penawaran empat ruas tol tersebut, pihaknya juga tengah mempersiapkan lelang dua ruas tol, yaitu Jakarta—Cikampek II Selatan dan tol Probolinggo—Banyuwangi. Jalan tol Jakarta—Cikampek II Selatan merupakan proyek prakarsa Jasa Marga, sementara tol Probolinggo—Banyuwangi merupakan ruas tol terakhir Trans Jawa yang belum dilelang.
“Kita rencanakan lelangnya Agustus, September sudah prakulifikasi. Penlok [penetapan lokasi]nya saat ini belum,” ujarnya.
Ditemui di kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Waskita Karya M. Choliq memastikan pihaknya fokus mengikuti lelang tol Krian—Legundi—Bunder. Ruas tersebut merupakan prakarsa WSKT, sehingga perseroan memiliki hak menyamakan penawaran (right to match) dalam proses lelang.
“Kita ikut yang Legundi—Bunder. Untuk yang Jakarta Elevated tidak, karena itu usulan Jasa Marga,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini total panjang ruas tol yang konsesinya dimiliki WSKT mencapai 903 kilometer. Sebelumnya, perseroan memiliki konsesi tol sepanjang 792 kilometer, namun bertambah dengan seiring dengan diakuisisinya ruas tol Kayu Agung—Palembang—Betung yang menyambung dengan jaringan tol Trans Sumatera, beberapa waktu lalu.
Dia menambahkan, WSKT memerlukan setidaknya Rp20 triliun untuk menggarap konsesi tol yang sudah digenggam perseroan. Penambahan modal akan dilakukan secara bertahap hingga 2018, baik melalui induk usaha maupun anak usaha.