Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan logistik pelat merah PT Pos Indonesia mengatakan kinerja bisnis pengiriman paket selama Lebaran 2016 mengalami peningkatan 28%.
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Gilarsi Wahjy Setijono menyatakan pada Lebaran tahun ini pengiriman paket meningkat 28%.
“Peningkatannya terhitung sekitar 28% selama Lebaran, cukup tinggi karena kenaikkan jelang hari raya kali ini dua kali lipatnya daripada pengiriman regular pada hari biasa,” kata Gilarsi kepada Bisnis, Jumat (22/7/2016).
Gilarsi menyatakan mulai Januari 2016 sampai akhir Lebaran pada Juli 2016 ini total nilai pengiriman paket melalui Posindo mengalami kenaikan 56% dibandingkan pengiriman tahun lalu pada periode yang sama.
“Kenaikan totalnya sudah 56% tetapi ini memang masih belum cepat dan ini di bawah target yang saya harapkan,” ungkapnya.
Dia pun menerangkan pada awal 2016 kinerja pengiriman paket Pos Indonesia (Posindo) memang tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Kenaikan pada Januari tercatat masih single digit, yakni 9%. Akan tetapi, terjadi akselerasi mulai Juni dan Juli jelang Lebaran hingga kinerja paket semester I bisa lebih dari 50%.
Gilarsi menyebut kenaikan kinerja ini bukan semata dalam ukuran penambahan volume pengiriman tetapi juga peningkatan kecepatan pengiriman paket. Dia tak menampik kecepatan itu juga didukung oleh sejumlah infrastruktur yang dibangun pemerintah mulai memadai.
“Meskipun begitu saya sangat mengapresiasi kinerja semua pihak, apalagi tim yang tahun ini berhasil mengentaskan masalah bottlenecking pengiriman paket. Karena pada tahun-tahun sebelumnya, pengiriman selama Lebaran bisa delay sampai 20 hari karena terlalu lama,” paparnya.
Alumnus Institut Teknologi Bandung ini menerangkan sejumlah pelonjakkan pengiriman Posindo juga disebabkan oleh banyaknya perusahaan jasa titipan swasta yang mengirimkan paketnya ke daerah-daerah pedalaman dengan Posindo.
“Karena sekarang Pos semakin lebih baik beberapa pelaku usaha juga bekerjasama dengan kami, apalagi tarif kami yang ditetapkan pemerintah tahun 2009 sangat murah,” tambahnya.
REVISI TARIF
Gilarsi mencatat perlu ada perbaikan berkelanjutan untuk industri jasa titipan dalam negeri, salah satunya terkait harga. Dia mengemukakan sejumlah perbaikan pengiriman ini harus menstimulus peningkatan pendapatan. Peningkatan pendapatan, kata Gilarsi, hanya bisa diraih jika pemerintah yakni Kementerian Komunikasi dan Informatika juga mau merevisi aturan tarif pengiriman paket.
“Saat ini demand semakin banyak kami ingin memperjuangan ke Kominfo agar kami diizinkan merevisi tarif karena kalau tidak ada revisi tarif, kami bisa berdarah-darah juga mengurus cost reduction,” tuturnya.
Gilarsi berharap dengan adanya evaluasi tarif, dia menargetkan Posindo bisa melakukan investasi ke daerah-daerah yang bottleneck. Adapun investasi yang ingin dilakukan berupa peningkatkan infrastruktur, transportasi, warehouse, dan perbaikan sistem teknologi.
“Pada Lebaran tahun depan kita mengukur dari matriks Lebaran tahun ini semoga bisa mencapai pendapatan dua kali lipat dari yang sekarang,” tegasnya.