Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung Tahap Pertama 51,9%

PT Pelabuhan Indonesia I sudah membangun Pelabuhan Kuala Tanjung dan kini progresnya mencapai 51,9%.
Ilustrasi pelabuhan/pelniagencies.com
Ilustrasi pelabuhan/pelniagencies.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia I sudah membangun Pelabuhan Kuala Tanjung dan kini progresnya mencapai 51,9%.
 
Corporate Secretary PT Pelabuhan Indonesia I (Pelindo I) M. Eriansyah mengatakan progress pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung saat ini sudah mencapai 51,9%.
 
“Saat ini progressnya sudah mencapai 51,9%, dan ini masih dalam penyelesaian tahap I,” kata Eriansyah kepada Bisnis, Jumat (22/7).
 
Progress 51,9% untuk pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung tersebut meliputi penimbunan tanah seluas 14 hektar yang sudah diselesaikan 90%, serta pemancangan dermaga yang sudah mencapai sekitar 50%. Dia meyakini bahwa penyelesaian pembangunan tahap I Pelabuhan Kuala Tanjung akan tepat waktu.
 
“Kami tetap optimistis paling cepat bisa selesai semua pada awal 2017,” ungkapnya.
 
Eriansyah mengatakan sampai saat ini operator pengelola Terminal Multipurpose juga belum ada. Pasalnya, operasionalisasi Terminal Multipurpose masih akan dikendalikan oleh PT Prima Multi Terminal. Adapun PT Prima Multi Terminal adalah anak usaha gabungan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terlibat di proyek ini yakni; PT PP Tbk (PTPP), PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Pelindo I.
 
Saat ini tercatat Pelindo I menguasai kepemilikan saham mayoritas di PT Prima Multi Terminal sebesar 55%, PT PP memegang 30%, sedangkan Waskita memiliki sisanya yaitu 15%.
 
Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai hub internasional di Indonesia bagian Barat ini terdiri dari empat tahap, yakni; tahap pertama adalah Terminal Multipurpose ditargetkan 2015-2017.

Tahap kedua adalah pengembangan kawasan industri seluas 3000 hektar pada 2016-2018, tahap ketiga adalah pengembangan Terminal Hub Peti Kemas Internasional atau Dedicated Terminal/Hub Port pada 2017-2019, dan tahap keempat adalah pengembangan kawasan industri terintegrasi atau kota pelabuhan (city port) pada 2021-2023.
 
Oleh sebab itu, Pelindo I menargetkan proyek tersebut rampung pada 2020 atau paling cepat pada 2019.

Proyek yang dibangun di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara ini membutuhkan investasi sekitar Rp34 triliun dengan rincian, investasi tahap pertama Rp3 triliun, tapa kedua senilai Rp8 triliun, dan tahap ketiga senilai Rp23 triliun.
 
Pelindo I telah menyetor Rp250 miliar pada 2015 dan akan kembali menyuntikan investasi sebesar Rp300 miliar tahun ini untuk tahap pertama.

Dana tersebut rencananya akan dialokasikan dari anggaran belanja modal perusahaan senilai Rp2,5 triliun pada 2016. Skema pembiayaan tahap pertama Terminal Multipurpose berasal 30% dari kas, sementara sisanya 70% diperoleh dari pinjaman konsorsium tiga bank pelat merak yaitu; BNI, Bank Mandiri  dan BRI.
 
Beban investasi tahap ketiga yang terbilang cukup besar membuat Pelindo I berharap bisa mendapat bantuan dari PT Pelabuhan Indonesia Barat (Pelindo Barat), anak usaha joint venture antara Pelindo I dan Pelindo II.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper