Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan pengadaan lahan untuk seluruh ruas tol Trans Jawa dapat selesai pada tahun ini. Estimasi dana yang dibutuhkan untuk membebaskan lahan sepanjang 150 kilometer sejak Brebes Timur hingga Semarang mencapai Rp5 triliun.
Kepala Sub Direktorat Pengadaan Tanah Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Herry Marzuki kebutuhan dana tersebut akan menggunakan dana talangan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang hingga kini telah terkumpul Rp20,6 triliun.
“Target kami seluruh lahan Trans Jawa selesai Desember, atau paling tidak pengadaan lahan tidak mengganggu konstruksi,” ujarnya, Senin (18/07)
Saat ini, pihaknya tengah fokus membebaskan lahan untuk tol Pejagan Pemalang Seksi 3 dan 4, tol Pemalang—Batang, dan Batang—Semarang karena dua ruas tol tersebut belum dimulai pembangunannya. Sementara itu, pengadaan lahan untuk ruas tol sejak Semarang hingga Mojokerto telah di atas 90%.
Menurutnya, sejauh ini pengadaan lahan di tol Pejagan—Pemalang seksi III dan Iv mencapai 75,06%. Namun, seksi III Tegal Barat—Tegal Timur baru 5,7 % dan berpotensi bertambah hingga 68% karena dalam waktu dekat pemerintah akan melakukan pembayaran senilai Rp168 miliar.
“Minggu depan akan dibayar Rp54 miliar, sisanya Agustus,” tambahnya.
Sementara itu, progres lahan di seksi IV Tegal Timur—Pemalang mencapai 79,4% dan akan masuk tahap appraisal pada bulan depan. Dengan demikian, pihaknya memperkirakan pengadaan lahan untuk kedua seksi ini dapat mencapai 75% pada Agustus tahun ini.
Untuk ruas tol Pemalang—Batang sepanjang 36,75 km, secara umum lahan yang terbebas telah mencapai 16,39% dengan rincian seksi 1 dari Pemalang-Pekalongan sepanjang 20.05 km sebesar 12,51% dan seksi 2 dari Pekalongan-Batang sepanjang 16,7 km sebesar 20,88 %.
Salah satu tantangan yang dia hadapi dalam pengadaan lahan di ruas tol ini adalah terdapat lima jembatan yang terdiri dari jembatan Kali Comal (100 meter), Kali Seragi Lama (20 meter), Kali Seragi Baru (110 meter), Kali Surabayan (70 meter) dan Kali Kucang (60 meter), di mana waktu pembangunannaya diestimasikan mencapai enam bulan.
"Paling tidak lahan yang untuk pondasi dan kaki-kaki jembatan harus saya bebaskan dulu. Karena pembangunannya agak lama makanya ini harus diselesaikan dulu," tutur dia.
Untuk ruas tol Batang—Semarang, secara umum lahan yang telah terbebas mencapai 38,34%, terdiri dari seksi I Batang—Batang Timur 100%, seksi II Batang Timur—Weleri 65%, seksi III Weleri—Kendal 6,75%, seksi IV Kendal—Kaliwungu 0% dan seksi V Kaliwungu—Krapyak 10,47%.
Dari kelima seksi tersebut, kebutuhan dana lahan terbesar berada di seksi V yang ditaksir mencapai Rp2,3 triliun, karena berada di wilayah permukiman. Jumlah tersebut mencapai 46% dari total kebutuhan dana lahan Rp5 triliun untuk membebaskan Brebes Timur hingga Semarang.