Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Jatim Dukung Tol Probolinggo-Banyuwangi

Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendukung rencana pemerintah pusat yang ingin memperpanjang jalur tol Trans Jawa hingga ke Banyuwangi, dari saat ini yang mencapai Surabaya
Ilustrasi./Bisnis- Peni Widarti
Ilustrasi./Bisnis- Peni Widarti

Bisnis.com, JAKARTA-- Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendukung rencana pemerintah pusat yang ingin memperpanjang jalur tol Trans Jawa hingga ke Banyuwangi, dari saat ini yang mencapai Surabaya.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan rencana jaringan tol hingga Banyuwangi tersebut telah ada sejak tahun 1990-an. Pihaknya pun mendorong pembangunan tol tersebut kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

“Kita siap saja tinggal BPJT mau beli lahan atau tidak. Pengadaan lahan kan di BPN dan BPJT. Kita sudah mendorong wong itu sudah sejak lama,” ujarnya, baru-baru ini

Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna mengatakan pihaknya tengah menyiapkan dokumen tender dan trase untuk ruas tol Probolinggo-Banyuwangi, yang menjadi titik akhir dari ruas tol Trans Jawa yang saat ini direncanakan sepanjang total 498,23 kilometer hingga Surabaya.

“Kita diminta untuk nyambung Trans Jawa hingga Banyuwangi. Sekarang yang penting kita siapkan dokumen lelangnya dulu, dan trase untuk penetapan lokasi agar bisa segera dilelang dan pengadaan lahan. Tanah ini masih menjadi issue,” ujarnya.

Adapun hingga tahun depan, pihaknya menargetkan untuk membangun 150 kilometer tol Trans Jawa sejak Brebes Timur hingga Semarang guna fungsional untuk dilalui pada arus mudik Lebaran tahun depan. Dengan target konstruksi tersebut, maka pembangunan ruas tol yang perlu dipercepat antara lain Pejagan—Pemalang Seksi III dan IV, ruas tol Pemalang—Batang, dan Batang—Semarang.

“Masih ada 150 km lagi dari Brebes Timur sampai Semarang. Kalau target selesai [operasional] di 2018, tetapi kita kejar fungsional di lebaran tahun depan sudah bisa dipakai sehingga tidak ngumpul di Brebes Timur, bisa menyebar biar terbagi,” ujarnya.

Untuk mencapai target tersebut, saat ini pemerintah mengebut proses pengadaan lahan di ruas-ruas tol tersebut, dengan menggunakan dana talangan tanah dari badan usaha yang telah terkumpul senilai total Rp9,9 triliun. Dari jumlah tersebut, total dana lahan yang telah dibelanjakan hingga awal Juli ini mencapai Rp1,35 triliun. Pemerintah berjanji mengganti dana talangan tersebut mulai tahun depan melalui dana Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) yang saat ini tengah dibentuk Kementerian Keuangan.

Adapun hingga saat ini, pemerintah mengklaim lahan yang telah terbebas di tol Pejagan—Pemalang seksi IV telah mencapai 55%, sedangkan seksi III masih 0%. Sementara itu, tanah yang telah tersedia di ruas tol Pemalang—Batang baru mencapai 12% dan Batang—Semarang 20% secara keseluruhan.

“Batang—Semarang total 20%, tapi kalau per seksi, Seksi I sudah di atas 95% tapi itu hanya 3,5 km. Untuk Pejagan—Pemalang seksi III masih belum dibayar, tapi prosesnya tetap berjalan,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper