Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Gratiskan GT Cikarang Utama Jika Macet Total Hingga 5 Km

Sebagai antisipasi puncak arus balik yang diprediksi terjadi pada hari Sabtu Malam dan Minggu ini, pemerintah dan PT Jasa Marga selaku pengelola tol Jakarta--Cikampek berencana menggratiskan pembayaran di Gerbang Tol Cikarang Utama bila terjadi kepadatan arus kendaraan hingga 5 kilometer.
Sejumlah kendaraan melintas di ruas pintu Tol Cikarang Utama, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/7/2015). Pada H-2 Lebaran arus mudik di jalur tol Jakarta-Cikampek melalui pintu tol Cikarang Utama terpantau padat./Antara
Sejumlah kendaraan melintas di ruas pintu Tol Cikarang Utama, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/7/2015). Pada H-2 Lebaran arus mudik di jalur tol Jakarta-Cikampek melalui pintu tol Cikarang Utama terpantau padat./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Sebagai langkah antisipasi puncak arus balik yang diprediksi terjadi pada hari Sabtu Malam dan Minggu ini, pemerintah dan PT Jasa Marga selaku pengelola tol Jakarta--Cikampek berencana menggratiskan pembayaran di Gerbang Tol Cikarang Utama bila terjadi kepadatan arus kendaraan hingga 5 kilometer.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono mengatakan meskipun akan digratiskan, namun pengguna tetap menyerahkan kartu tol di gerbang tol.

"Kalau sampai 5 kilometer stuck akan kita bebaskan (gratis). Saya akan monitor terus. Namun kalau masih jalan pelan itu wajar kecuali sudah stuck," ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi, Minggu (10/7/2016).

Di samping itu juga dilakukan beberapa langkah lain untuk mengurai kepadatan, khususnya di Tol Jakarta Cikampek seperti Contraflow , jemput transaksi, pengalihan arus dan penambahan gardu tol.

Menurutnya, kelancaran arus mudik dan balik dipengaruhi oleh tiga hal utama yakni pertama penyediaan prasarananya, kedua rekayasa lalin dan ketiga perilaku pengemudinya.

Untuk itu demi  kelancaran dan kenyamanan transportasi, ujarnya, semua pihak harus bekerjasama baik itu Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan dan Kepolisian.

“Sekarang prasarana sudah given. Contohnya bila Jembatan Sipait di Pekalongan tidak selesai pasti lebih parah kemacetannya. Sekarang tinggal rekayasa seperti penambahan gardu dan contraflow, " ujar Basuki.

Terkait tempat istirahat di tol selalu penuh sesak di arus mudik dan arus balik hingga menjadi salah satu penyebab kemacetan, dia mengatakan hal itu tak bisa dihindari.

"Ini tidak akan bisa dihindari. Karena memang ada 1,6 juta mobil yang meninggalkan Jabodetabek ke wilayah Jawa. Di rest area sendiri misalnya sudah ada 100 toilet, tapi pasti tidak akan cukup," kata Basuki.

Basuki mengibaratkan arus mudik dan arus balik Lebaran layaknya seperti ibadah haji yang dijubeli jutaan manusia.

"Kalau ada kepadatan menurut saya karena memang seperti orang naik haji. Jadi dalam satu waktu, sama dengan the greatest festival. Ini bukan excuse," ujarnya.

Menurutnya, bila hasil evaluasi arus mudik dan arus balik tahun ini menyimpulkan ternyata tempat istirahat menjadi salah satu sarana yang perlu ditambah jumlahnya, maka akan dilakukan penambahan. Ini dilakukan agar penumpukan manusia di tempat istirahat bisa dikurangi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper