Bisnis.com, INDRAMAYU - Ratusan hektare tambak ikan bandeng di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat hancur tergerus gelombang air laut (rob) yang terjadi sejak awal Juni 2016.
Kerusakan tambak ikan bandeng akibat rob paling parah terjadi di Blok Waledan, Desa Lamarantarung, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, yang memiliki tambak ikan bandeng 700 hektare dan seluruhnya hancur tersapu air rob.
“Tambak menjadi limpasan air rob dan otomatis ikan-ikan yang ada di dalamnya hanyut terbawa arus,” kata Carwita petambak ikan bandeng di Kecamatan Cantigi ketika dihubungi, Rabu (22/6/2016).
Carwita mengaku mengalami kerugian jutaan rupiah karena tambaknya tergerus rob, dan berharap dibangun tanggul di sekitar area tambak agar bisa menahan air rob.
“Selain rob, kadang hujan deras membuat area tambak menjadi limpasan dan seluruh ikan di dalam tambak ikut hanyut,” ujarnya.
Sementara itu, banjir yang diakibatkan gelomang tinggi air laut juga membuat para petambak garam di Kabupaten Cirebon mengalami kerugian karena puluhan ribu ton garam tersapu air rob.
Insyaf Supriadi, Ketua Asosiasi Petani Garam Kabupaten Cirebon mengatakan garam hasil produksi petani yang biasa disimpan di sekitar tambak, hanyut tersapu air rob yang terjadi awal Juni lalu.
“April 2016 harga garam jatuh, jadi petani memilih menyimpan garam, dan ternyata malah hilang tersapu rob,” ungkapnya.
Dia menjelaskan banjir rob memang rutin terjadi setiap bulan, tetapi pada Juni 2016 merupakan rob paling parah karena ketinggian air mencapai 1 meter menggenangi kawasan pesisir.
“Pemerintah perlu segera bertindak cepat, dengan cara membangun alat pemecah ombak (breakwater), agar dampak banjir rob bisa diminimalisasi,” ujarnya.