Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sawit Challenge Diharapkan Temukan Solusi Sawit Berkelanjutan

Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) menyelenggarakan SAWIT Challenge untuk menghimpun inovasi bagi produksi kelapa sawit berkelanjutan.
SAWIT Challenge. /twitter
SAWIT Challenge. /twitter

Bisnis.com, JAKARTA – Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) menyelenggarakan SAWIT Challenge untuk menghimpun inovasi bagi produksi kelapa sawit berkelanjutan.

SAWIT Challenge merupakan kompetisi yang mengindang industri, organisasi, dan individu dari berbagai sektor seperti keuangan, ilmu pengetahuan, wirausaha, hingga mahasiswa untuk menciptakan inovasi solusi yang dapat membantu petani sawit kecil menghasilkan produksi kelapa sawit yang berkelanjutan. Tenggat waktu kompetisi ini yaitu 20 Juli mendatang.

Asisten Deputi di Kantor Kepresidenan Republik Indonesia, Enda Ginting mengatakan SAWIT Challenge menjadi instrumen untuk dapat mendukung produksi kelapa sawit berkelanjutan sekaligus menata rantai nilai (value chain) bisnis perkelapasawitan di dalam negeri.

“Indonesia dan industri kelapa sawit memiliki sumber daya, keahlian, komitmen, dan momentum yang dpat meningkatkan produksi kelapa sawit berkelanjutan. Saat ini adalah waktunya untuk identifikasi dan mengembangkan solusi baru yang dapat meningkatkan petani sawit sekaligus mengerek pendapatan mereka,” kata Enda di Jakarta, Selasa (21/6/2016).

Enda mengatakan selama ini masih ada kebuntuan-kebuntuan tertentu dalam keterlibatan petani pada rantai nilai. SAWIT Challenge mengajak berbagai pihak untuk menemukan kebuntuan tersebut dan mencari inovasinya.

Dalam dokumen keterangan yang diperoleh Bisnis, SAWIT Challenge menggarisbawahi beberapa tantangan yang dihadapi petani sawit kecil dalam memproduksi kelapa sawit dan menantang inovator untuk menjawab berbagai hambatan spesifik.

Hambatan tersebut termasuk keterbatasan akses pembiayaan dan rendahnya kualitas input seperti bibit, pupuk, tenaga kerja, dan teknologi. Selain itu, karena status kepemilikan lahan yang tidak jelas, banyak petani sawit kecil tidak memiliki hak yang sah atas hasil produksinya.

Tantangan lainnya misalnya ketika akan menjual hasil panennya ke perusahaan yang menerapkan persyaratan keberlanjutan, petani sawit kecil juga perlu menunjukkan bukti bahwa panen yang dihasilkannya diproduksi tanpa terkait penggundulan hutan.

Selain itu, petani sawit kecil juga perlu merampingkan seluruh proses sehingga dapat mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk mengirimkan hasil panen mereka ke pasar.

Adapun, nantinya pemenang kompetisi SAWIT Challenge akan diberikan kesempatan untuk memaparkan idenya di depan ara investor dan stakeholder terkait untuk kemudian diimplementasikan dalam jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper