Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Importasi Daging: Bea Cukai Masih Hitung Potensi Penerimaan

Kebijakan impor daging sapi yang dicanangkan oleh pemerintah untuk menurunkan harga bahan pangan tersebut berpotensi meningkatkan penerimaan negara dari bea masuk yang dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Bisnis.com, JAKARTA- Kebijakan impor daging sapi yang dicanangkan oleh pemerintah untuk menurunkan harga bahan pangan tersebut berpotensi meningkatkan penerimaan negara dari bea masuk yang dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengungkapkan pihaknya belum memastikan berapa besar potensi penerimaan negara di sektor bea masuk yang bakal diperoleh jajarannya dari impor daging sapi yang tengah digencarkan oleh pemerintah untuk menurunkan harga bahan pangan tersebut.

“Kami belum bisa memastikan karena jumlah kuota untuk tahun ini terus berubah dari waktu ke waktu,” ujarnya, Selasa (21/6).

Meski demikian, menurutnya, peningkatan kuota impor daging sapi tetap berpotensi meningkatkan penerimaan negara. Hal itu berkaca dari pembukaan keran impor bahan pangan khususnya beras yang dilakukan oleh pemerintah pada awal tahun tepatnya pada Januari-Februari.

Berdasarkan catatan Bisnis, pada periode Januari-Februari tahun ini, penerimaan negara di sektor bea masuk mencapai Rp5,4 triliun, melebihi capaian yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp4,7 triliun.

Heru mengakui bahwa peningkatan penerimaan bea masuk itu dipicu oleh impor beras yang dilakukan oleh pemerintah pada periode tersebut.

Untuk mengantisipasi terjadinya pelanggaran di bidang kepabeanan yang berkaitan dengan impor daging sapi, pihaknya memperketat pengawasan dan melakukan pengecekan profil dan rekam jejak para importir yang ditunjuk oleh pemerintah.

“Kami berangkat dari data profil risiko setiap importir daging sebagai bagian dari antisipasi agar tidak terjadi pelanggaran kepabeanan yang berkaitan dengan importasi daging ini,” tambahnya.

Hingga 20 Juni 2016, secara keseluruhan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) telah memungut Rp14,5 triliun bea masuk atau 39,11% dari target bea masuk tahun ini sebesar Rp37,2 triliun.

Sementara itu, untuk bea keluar, hingga Juni ini, telah mencapai 31,46% atau sebesar Rp906,9 miliar dari target Rp2,8 triliun. Sementara penerimaan cukai bulan ini telah mencapai Rp32,1 triliun dari target Rp146,4 triliun. Secara keseluruhan DJBC telah mencapai persentase penerimaan negara sebesar 63,60%.

Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan sekarang akan menaikkan kuota impor daging sapi sebanyak 27.000 ton, yang akan datang dari Australia dan Selandia Baru.

Selain mengimpor daging sapi beku, Indonesia rencananya juga akan meningkatkan impor ternak hidup dari Australia, yang masuk dalam penghitungan berbeda dengan kuota daging sapi beku yang tahun ini mencapai 850.000 ekor, naik dari 613.000 pada 2015, 727.000 ekor setahun sebelumnya dan 453.000 ekor di pada 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper