Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dahsyat, Omset Industri Kemasan Bakal Tembus US$1Triliun!

Produk kemasan diprediksi bakal menembus penjualan mencapai US$1 triliun secara global pada 2020, mengikuti pertumbuhan masyarakat kelas menengah.
Ilustrasi: Industri kemasan/Jibiphoto
Ilustrasi: Industri kemasan/Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA -- Produk kemasan diprediksi bakal menembus penjualan mencapai US$1 triliun secara global pada 2020, mengikuti pertumbuhan masyarakat kelas menengah.

Direktur Asia Pulp & Paper (APP) Eropa, Liz Wilks mengungkapkan pertumbuhan produk dari bahan kertas dipengaruhi sejumlah faktor, mulai dari tampilan, hingga kesesuaian untuk berbagai teknik cetak, serta tetap memperhatikan faktor keberlanjutannya.

“Kita bisa melihat akan ada lebih dari 9 miliar konsumen di planet ini pada 2050 dan akan lebih banyak orang yang akan hidup di perkotaan. Hal ini akan menyebabkan permintaan lebih banyak untuk jasa makanan dan juga kemasan makanan untuk dibungkus,” katanya seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (19/6/2016).

Dia menjelaskan pasar produk mewah akan menjadi kontributor utama dalam pertumbuhan produk kemasan. Dia memperkirakan pertumbuhan bakal menyentuh angka 19% secara nilai pada 2019, dan menciptakan nilai pasar sebesar US$17,7 miliar. 

Pertumbuhan industri kertas di Asia Pasifik, yaitu di Amerika Tengah dan Amerika Selatan masing-masing diperkirakan mencapai 6% dan 9% per tahun seiring pertumbuhan generasi konsumen baru yang mulai mengakses produk kemasan mewah.

Adapun pasar di Eropa Barat dan Amerika Utara juga akan meningkat sebesar 3% per tahun dimana sebagian besar dipengaruhi sektor produk kemasan pesanan khusus yang dipersonalisasi seperti pasar minuman beralkohol. 

Menurutnya, kemampuan pabrikan percetakan dan kemasan harus bisa mengikuti kecepatan perubahan permintaan konsumen, baik produk kemasan pesanan khusus yang bersifat personal dan dicetak secara digital atau permintaan untuk produk mewah dan bahan-bahan yang berkelanjutan.

Guna mendukung kinerja ekspor, APP mengklaim pihaknya siap mengimplementasikan VPA (Voluntary Partnership Agreement) yang ditetapkan oleh European Union Timber Regulation (EUTR) melalui rencana aksi FLEGT (Forest Law Enforcement Government & Trade). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper