Bisnis.com, JAKARTA- Setelah mempertahankan suku bunganya, pasar kembali berusaha menangkap sinyal putusan bank sentral Amerika Serikat pada pertemuan Juli 2016.
Seperti diketahui hasil pertemuan 14-15 Juni 2016, Federal Reserve memutuskan mempertahankan besaran suku bunganya.
Fed dijadwalkan kembali menggelar pertemuan pada 26-27 Juli 2016. Berlanjut ke 20-21 September.
Sinyal yang dikemukakan pejabat Fed pun beragam. Ada yang mengemukakan kemungkinan Fed Rate naik dua lainnya, lainnya mengatakan berpotensi hanya satu kali.
Dikemukakan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat akan mengganggu laju pengetatan kebijakan moneter di tahun-tahun mendatang.
Sebanyak enam dari 17 pembuat kebijakan Fed memproyeksikan hanya satu peningkatan tahun ini.
Gubernur the Fed Janet Yellen mengatakan perlu melihat tanda-tanda yang jelas dari kekuatan ekonomi sebelum menaikkan suku bunga.
"Kami perlu memastikan bahwa ada momentum yang cukup," kata Yellen seperti dikutip Reuters, Kamis (16/6/2016).
The Fed juga mengatakan ekonomi akan tumbuh hanya 2% tahun ini dan pada tahun 2017. Besaran itu 0,1% lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Yellen juga tidak jelas apakah kenaikan suku bunga bisa datang pada pertemuan kebijakan akhir Juli atau September.
"Saya tidak nyaman untuk mengatakan itu dalam pertemuan berikutnya," kata Yellen.
Dia mengatakan kemungkinan ke luarnya Inggris dari Uni Eropa menjadi salah satu pertimbangan dalam memutuskan besaran suku bunga pada Juni.
Referendum Brexit akan dilakukan 23 Juni, dan dinilai berpotensi memberikan konsekuensi pada kondisi ekonomi dan pasar uang global.