Bisnis.com,PEKANBARU-- Pemerintah Kota Pekanbaru tengah menyiapkan alat pendingin freezer untuk menjaga 7 ton daging sapi beku yang dipasok pemerintah pusat agar tetap steril dan layak dikonsumsi.
Masirba Sulaiman, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru mengatakan perlu banyak unit freezer yang disiapkan untuk menyimpan daging beku.
"Jika daging tidak didinginkan dengan alat pendingin, daging sapi rentan terkena bakteri. Daging yang tidak layak dikonsumsi, seperti kemasannya rusak, tidak akan diedarkan," katanya, Rabu (8/6/2016).
Freezer diatur dengan suhu 0° celcius agar terhindar dari bakteri. Pekanbaru memiliki dua freezer besar yang terletak di salah satu pasar tradisional dan di Dinas Peternakan Provinsi Riau. Irba mengatakan pihaknya akan bekerjasama dengan perusahaan (pihak ketiga) untuk menyediakan freezer.
Meski pemerintah pusat menjamin daging beku tersebut, Pemerintah Kota Pekanbaru tetap mengecek ulang atau memastikan daging beku tetap steril. Pemerintah tetap akan menyeleksi daging sapi beku itu.
Sebanyak 7 ton daging sapi akan dikirim secara bertahap. Hari ini, Kamis (8/6/2016) 1 ton daging akan dikirim menggunakan pesawat. Daging itu akan dijual Rp80.000 per kg.
Freezer disiapkan untuk mampu menyimpan lebih dari 7 ton. Pemerintah kota kemungkinan akan meminta pemerintah pusat untuk menambah pasokan daging beku.
Irba mengatakan total 7 ton daging sapi tidak akan mencukupi, jika dilihat dari permintaan yang mencapai 12 ton, menjelang Lebaran ini. Pemerintah akan mengajukan permintaan jika daging beku belum mencukupi.
"Sepertinya memang perlu tambahan pasokan. Namun, pemerintah daerah harus bisa memastikan apa freezer bisa menampungnya," kata Irba.
Sementara itu, harga daging sapi di Pekanbaru masih dijual Rp150.000 per kg. Harga ini belum bisa diturunkan karena stok di rumah potong dibatasi oleh sentra peternakan sapi di Sumatra Selatan.
Permintaan daging di Pekanbaru mencapai 12 ton menjelang Lebaran ini. Selain untuk konsumsi rumah tangga, daging juga digunakan untuk bahan makanan pelaku usaha kuliner yang ramai di kota itu.
