Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Pangan dan Operasi Pasar Gencar, Harga Turun 2 Minggu Lagi

Pemerintah mengklaim langkah importasi, operasi pasar serta upaya memotong rantai pasok bekerja sama dengan produsen dapat menurunkan harga komoditas utama pangan secara signifikan paling lambat dalam dua minggu ke depan.
Pedagang menyortir beras sebelum didistribusikan di Pasar Induk Cipinang Jakarta. /Bisnis-Dwi Prasetya
Pedagang menyortir beras sebelum didistribusikan di Pasar Induk Cipinang Jakarta. /Bisnis-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mengklaim langkah importasi, operasi pasar serta upaya memotong rantai pasok bekerja sama dengan produsen dapat menurunkan harga komoditas utama pangan secara signifikan paling lambat dalam dua minggu ke depan.

Sejumlah komoditas pangan utama yang menjadi sorotan adalah daging sapi, bawang merah dan gula pasir yang belakangan mengalami penaikan harga, serta beras medium yang menjadi pangan utama masyarakat.

Selain itu, penyelidikan distributor nakal yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag), Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Kepolisian RI terus digencarkan untuk menurunkan harga yang relatif menanjak dari bulan biasanya.

Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan sejumlah impor komoditas yang telah diterbitkan saat ini belum tiba, sehingga stok komoditas, seperti daging dan gula masih belum memadai yang membuat harga masih terpantau tinggi.

Dia mencontohkan izin impor daging sapi sebanyak 27.000 ton oleh BUMN, BUMD dan swasta, saat ini baru terealisasi ribuan ton saja sehingga harga daging belum turun seperti yang diinginkan.

“Masih on going pemasukkan impor, tapi saya yakin dalam dua minggu ini terdapat akselerasi stok sehingga bisa menurunkan harga,” katanya seusai Sidang Kabinet Paripurna, di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (7/6/2016).

Thomas mengatakan pemerintah berupaya semampunya untuk mencapai penurunan harga daging secara maksimal sesuai dengan arahan Presiden Jokowi yang menginginkan harga daging sapi diturunkan di kisaran Rp80.000/kg. “Kami hanya bisa melakukan apa yang mampu kami lakukan,” ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan memasuki awal bulan Ramadan, pihaknya mengindentifikasi sejumlah harga pangan, seperti beras, bawang merah dan minyak goreng berangsur turun.

Namun, dia menyayangkan harga gula pasir yang masih terpantau tinggi imbas perdagangan gula global serta harga daging yang masih tinggi, walaupun kenaikkanya dinilai masih wajar.

Dilansir dari kemendag.go.id, harga gula pasir nasional menunjukkan kenaikan 15% month to month menjadi Rp15.640/kg. Sementara itu, harga daging sapi nasional hanya naik 2,94% month to month, namun tetap terpantau tinggi di kisaran Rp115.830/kg.

“Sebetulnya, kami sudah membuat range harga, berapa harga tertinggi dan terendah yang harus diintervensi untuk semua pangan,” jelasnya.

Adapun, Darmin memastikan dengan dilakukan seluruh upaya saat ini, stok pangan utama dijamin aman.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan memang perlu waktu agar pemasukan impor, operasi pasar dan hasil kerja sama langsung dengan perusahaan berdampak pada penurunan harga pangan.

“Kita kerja sama denan koperasi. Ini memang membutuhkan waktu, karena persoalan sudah bertahun-tahun. Tetapi beras, cabai, bawang merah, daging ayam sudah turun,” ujarnya.

Sejauh ini, pemasukan impor daging baru mencapai 1.800 ton yang dilakukan oleh Perum Bulog, penyaluran gula oleh Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) sebanyak 102.000 ton dari total importasi 192.000 ton, sementara impor bawang merah sebanyak 5.000 ton masih diproses.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper