Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Targetkan Zero Accident, Jonan Ultimatum Kepala Dinas yang Lalai

Kementerian Perhubungan optimis dengan penetapan target zero accident atau tanpa kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa pada angkutan penumpang semua moda selama periode mudik Lebaran 2016.
Polisi memeriksa kerusakan bus Rukun Sayur yang mengalami kecelakaan di KM 202 Tol Palikanci, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (14/7/2015). Bus yang membawa pemudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah tersebut menabrak pembatas jalan, menyebabkan 11 orang tewas dan 27 orang lainnya luka-luka./Antara-Sigid Kurniawan
Polisi memeriksa kerusakan bus Rukun Sayur yang mengalami kecelakaan di KM 202 Tol Palikanci, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (14/7/2015). Bus yang membawa pemudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah tersebut menabrak pembatas jalan, menyebabkan 11 orang tewas dan 27 orang lainnya luka-luka./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, BOGOR - Kementerian Perhubungan optimis dengan penetapan target zero accident atau tanpa kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa pada angkutan penumpang semua moda selama periode mudik Lebaran 2016.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengungkapkan untuk merealiasikan target ini jajarannya tidak akan melakukan metode sampling dalam uji kelaikan (ramp check) angkutan penumpang di semua moda. “Iya semua kita cek. Pertimbangannya supaya sarananya siap,” ujarnya usai menghadiri Rapim PT Pelni di Bogor, Sabtu (4/6/2016).

Tahun lalu, Kemenhub hanya menerapkan random sampling dalam uji kelaikan. Dengan target zero accident, Menhub menekankan semua moda transportasi umum yang dipakai untuk angkutan lebaran harus diperiksa satu persatu, baik pesawat, kapal, kereta api dan bus antar kota dan propinsi.

Selain mengutus jajarannya, dia mengaku Kemenhub akan banyak dibantu dengan peran serta Dinas Perhubungan di daerah-daerah. Uji kelaikan atau ramp check ini telah dimulai sejak minggu lalu dan akan terus berlangsung selama puasa.

Lebih lanjut, dia mengaku tidak ingin kecelakaan Bus milik Perusahaan Otobus (PO) Rukun Sayur terulang kembali akibat kurangnya pengawasan. Bus Rukun Sayur mengalami kecelakaan tunggal di Tol Palimanan-Kanci pada periode mudik 2015 dengan jumlah korban jiwa mencapai 11 orang.

“Saya tegur Kepala Dinas Perhubungannya untuk tidak lagi melakukan hal serupa. Masa bus antarkota dalam provinsi (AKDP) diubah menjadi bus antarkota antar provinsi (AKAP). Tidak boleh,” tegasnya.

Tidak berhenti sampai di sini, Menhub menuturkan dirinya sudah menyurati sejumlah Gubernur di Jawa agar tidak mengubah trayek bus terkait dengan kasus di atas.

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto mengungkapkan jajarannya telah berkali-kali berkoordinasi dengan Dishub, Polri, TNI, Kemenkes, dan Kominfo serta pemangku kepentingan lainnya.

“Targetnya untuk angkutan umum zero accident. Artinya zero accident ini tidak ada yang fatal. Kalau senggolan atau mobil pribadi, kita tidak hitung,” ujarnya di Kantor Kemenhub, Jumat (3/5/2016).

Salah satu hasil koordinasi dengan pemangku kepentingan, Dirjen Perhubungan Darat sebagai koordinator angkutan Lebaran 2016 mengaku telah merinci ketersediaan angkutan penumpang pada periode mudik kali ini.

Armada mudik yang disiapkan a.l. bus penumpang 46.478 unit, bus bantuan 1.607 unit, kapal penyeberangan (ferry) 195 unit ditambah delapan unit kapal cadangan, kapal penumpang 1.273 unit kapal dengan 11 unit kapal cadangan, pesawat terbang 529 unit pesawat dengan 59 penerbangan tambahan, kereta api 375 unit dengan dua kereta tambahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper