Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Konstruksi Pelabuhan Kuala Tanjung Masih 45%

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I mencatatkan pembangunan fisik Pelabuhan Kuala Tanjung yang ditargetkan pada tahun ini masih 45%
Pelabuhan/Ilustrasi-jatengprov.go.id
Pelabuhan/Ilustrasi-jatengprov.go.id

Bisnis.com, MEDAN - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I mencatatkan pembangunan fisik Pelabuhan Kuala Tanjung yang ditargetkan selesai pada tahun ini ternyata masih 45%.

Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana mengungkapkan trestle pelabuhan sudah selesai dipasang "Pembangunan sampai pertengahan Mei sudah 45% dan sesuai target," ungkapnya kepada wartawan, Senin (30/5/2016).

Padahal saat Bambang bertemu dengan wartawan di Medan pada Maret 2016, katanya, pembangunan fisik terminal multipurpose dan fasilitas pendukung Kuala Tanjung sudah mencapai 42%. Meski pembangunan dalam dua bulan bertambah 3%, Bambang mengklaim proyek akan selesai tepat waktu.

Adapun peletakan batu pertama (ground breaking) Pelabuhan Kuala Tanjung ini pada Januari 2015, yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo. Dalam master schedule, pembangunan fisik pada April 2016 seharusnya mencapai 61,67%.

Sementara itu, total dana yang digunakan untuk pembangunan tahap I Pelabuhan Kuala Tanjung senilai Rp1,7 triliun. Dia mengungkapkan masih 45% dari total yang digunakan. Namun, secara teknis, kata Bambang, proses pengerjaan fisik yang didahulukan kemudian pembayaran dilakukan usai bangunan sipil selesai bertahap.

Terkait operator, katanya, lelang operator akan dibuka saat bangunan sipil terminal multipurpose sudah mencapai 90%. Adapun operator berpengalaman yang sudah menyatakan minat kepada Pelindo I adalah Dubai Port World asal Uni Emirat Arab, Hong Kong Modern Terminal, International Container Terminal Services (ICTSI) Filipina, AP Moller (APM) Terminal yang berbasis di Belanda.

Untuk tahap 1, pelabuhan ini akan memiliki fasilitas trestle sepanjang 2,7 km, dermaga sepanjang 500 meter, container yard dengan kapasitas 500.000 TEUs dan kedalaman kolam 14–17 meter LWS (low water spring).

Direktur Operasional PT Prima Multi Terminal Eko Widianto, sebelumnya, mengatakan pembangunan pelabuhan yang terletak di Kabupaten Batubara tidak memiliki kendala di lapangan saat ini. Meski pada tahun lalu, sempat tersendat akibat kabut asap yang melanda Sumatra Utara.

Eko menambahkan bila Kuala Tanjung beroperasi, maka hal itu tidak akan mengalihkan fungsi Pelabuhan Belawan yang memiliki kedalaman 10 meter-12 meter LWS. Dalam rencana pembangunan, Pelabuhan Belawan akan menyokong operasional Kuala Tanjung yang diprediksi menjadi pelabuhan internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper