Bisnis.com, SURABAYA - Berbagai kalangan yang terlibat dalam perekonomian Jawa Timur menyakini provinsi ini mampu melalui Ramadan hingga Idul Fitri dengan pencapaian inflasi yang tetap terkendali.
Berbagai stakeholder itu adalah mereka yang yang tergabung di dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Timur, Bank Indonesia termasuk di dalamnya. Kenaikan harga dinyatakan sukar ditepis tetapi pencapaiannya dipercaya tetap di kisaran yang sudah diperkirakan.
Syarifuddi Bassara, Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Perekonomian Bank Indonesia Perwakilan Jawa Timur, Senin (30/5/2016), menyebutkan level inflasi yang mungkin tercapai pada Juni sebesar 0,7 – 0,8%. Level ini kemungkinan besar akan menjadi yang tertinggi sepanjang 2016.
“Dalam setahun sudah kami proyeksikan inflasi sekitar 4%, dan sampai April baru 0,34%. Kalau Juni mencapai 0,7%, tetap belum mengkhawatirkan karena perkiraan sepanja tahun ini 4%. Ini masih jauh,” katanya.
Pada Juli meskipun masih ada pengaruh Idul Fitri, Bank Indonesia Perwakilan Jawa Timur meyakini inflasi hanya bertengger di level 0,5% sampai yang tertinggi 0,6%. Sementara pada bulan ini, 30 hari menjelang Ramadan dan Idul Fitri kemunginan inflasi di kisaran 0,2% - 0,3%.
Syarifuddin mengatakan agar realisasi pada Ramadan dan Idul Fitri bahkan realisasi untuk Mei sesuai perkiraan maka dilakukan berbagai langkah yang bersifat monitoring harga komoditas pangan. “Makanya kami kendalikan agar semua berjalan optimal,” katanya.