Bisnis.com, BOGOR- Sekretaris Jenderal Dewan Bawang Nasional Mudatsir mengatakan rencana impor bawang yang dilakukan pemerintah merupakan reaksi yang berlebihan.
Sebab, pihaknya mencatat ketersediaan bawang merah dalam sebulan ke depan bisa mencukupi menyusul dalam dua pekan ke depan akan terjadi panen raya bawang.
"Produksi bawang memang sebagian besar di Brebes, tapi dalam waktu dekat ini di Nganjuk, Bima dan beberapa daerah lainnya juga akan panen. Jadi stok tidak ada masalah," paparnya kepada Bisnis.com, Selasa (24/5/2016).
Dia memperkirakan stok bawang merah dalam waktu sebulan ke depan mencapai 100.000 ton. Jumlah tersebut, lanjutnya, lebih dari cukup untuk kebutuhan bulan puasa yang mencapai sekitar 85.000 ton.
"Jadi saya ingin menekankan bahwa rencana impor bawang itu lebay. Kalau memang stok bawang dianggap tidak mencukupi, itu karena ulah pemerintah sendiri yang tidak mengantisipasi saat panen lalu," katanya.
Mudatsir menuturkan pihaknya bisa saja mengindahkan keinginan Presiden Jokowi yang berharap harga bawang tembus Rp25.000 per kilogram. Saat ini, lanjutnya, harga bawang dari petani mencapai sekitar Rp20.000. Sementara harga di pasar mencapai Rp35.000-Rp40.000.
"Tapi perlu diperhatikan, selisih harga dari petani dan pedagang yang cukup besar karena rantai pasok bawang ini cukup panjang. Jadi jangan diklaim semua keuntungan diambil pihak pedagang," ujarnya.