Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat untuk bersatu guna menghadapi persaingan global yang semakin terbuka.
Dalam Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan Muhammadiyah di Yogyakarta, Kepala Negara mengatakan agar masyarakat tidak gampang diadu domba untuk kepentingan tertentu.
"Musuh kita jelas, kemiskinan keterbelakangan ketertinggalan. Dan sekarang ini kita sedang bersaing dengan bangsa lain. Mari kita bersatu menjadi bangsa pemenang," katanya, seperti dikutip dari Tim Komunikasi Presiden, Senin (23/5/2016).
Di awal sambutannya Jokowi menceritakan pengalamannya ketika berkunjung ke Korea Selatan minggu lalu.
Pada tahun 1950 hingga 1970-an Korsel memiliki kondisi yang hampir sama seperti Indonesia. Memasuki tahun 1970, Korea Selatan memulai era industri mereka, tapi Indonesia pun sebetulnya telah memiliki industri saat itu, yakni PT PAL.
"Di sana pertanian, di sini juga kita pertanian. Namun pada dekade berikutnya Korea menjadi raksasa ekonomi dunia dengan GDP luar biasa dibandingkan kita," contohnya.
Dia mengatakan ada dua kunci keberhasilan Korea Selatan, yakni keterbukaan dan keberanian inovasi.
"Mereka terbuka dan berlomba-lomba untuk berinovasi dan mereka berlomba-lomba untuk mengejar kemajuan. Dan mereka karena terbuka mereka berani bersaing dengan negara lain," ucap Presiden.