Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah akan menambah penerbitan bruto surat berharga negara tahun ini sekitar Rp46 triliun untuk mengakomodasi pelebaran defisit anggaran dalam rencana revisi APBN 2016.
Schneider Siahaan, Direktur Strategis dan Portofolio Utang Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu mengatakan secara otomatis penerbitan bruto SBN tahun ini akan mencapai Rp600-an triliun dari posisi saat ini Rp556 triliun.
“[Tambahan SBN] Rp46-an triliun, sisanya dari SAL [sisa anggaran lebih],” katanya, Jumat (20/5/2016).
Dia menambahkan perkiraan defisit anggaran yang akan diajukan dalam revisi APBN 2016 yakni 2,5% terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka ini melebar dari patokan dalam APBN 2,15% terhadap PDB.
Hingga 19 Mei 2016, total SBN yang telah diterbitkan sekitar Rp326 triliun atau sudah separoh lebih dari gross. Sementara SAL, perkiraannya sekitar Rp18 triliun sampai Rp20 triliun.