Bisnis.com, JAKARTA – The Fed, melalui perwakilannya, dijadwalkan memberikan penjelasan lebih lanjut akan hasil risalah rapat 26-27 April lalu pada hari ini, Kamis (19/5/2016).
Seperti dilansir The Wall Street Journal hari ini, Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer dan Presiden the Fed untuk wilayah New York William Dudley dijadwalkan untuk menyampaikan penjelasan lebih lanjut pada hari ini di New York.
Spekulasi dan respon kian merebak sejak bank sentral AS tersebut kemarin (dini hari tadi WIB) merilis risalah rapat the Fed bulan lalu yang menunjukkan keinginan kuat sebagian besar para pembuat kebijakan untuk menaikkan tingkat suku bunga acuannya apabila perekonomian negara tersebut terus memperlihatkan perbaikan.
Padahal beberapa hari sebelumnya pasar melihat nyaris tidak adanya kemungkinan bagi the Fed untuk menaikkan suku bunganya pertengahan rahun ini. Akan tetapi, sejumlah data ekonomi yang kuat, komentar lanjutan dari pejabat the Fed, serta rilis terbaru oleh bank sentral tersebut atas risalah pertemuan terakhirnya telah mengubah persepsi tersebut.
Risalah rapat the Fed (FOMC minutes) menunjukkan terbukanya rencana kenaikan target tingkat suku bunga acuan (Fed Funds Rate/FFR) pada 16 Juni 2016meski masih perlu melihat data ekonomi.
Berdasarkan notulensi tersebut, sebagian besar peserta menilai kemungkinan kenaikan Fed Fund Rate pada bulan Juni mendatang jika data yang dirilis sejalan dengan dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua, kondisi pasar tenaga kerja terus meningkat, dan inflasi naik mendekati target 2%.
Dalam hal ini, Pejabat Fed ingin sinyal prospek kenaikan tersebut diberikan tanpa menakuti pasar atau menyebabkan reaksi yang berlebihan.
"Pasar menjadi sedikit berlebihan dan Fed mendorong mereka kembali ke keadaan semula," kata John Canally, chief economic strategist LPL Financial. "Mereka ingin pasar untuk waspada terhadap penaikan selanjutnya, kemudian menilai reaksi akan hal itu."